Liputan6.com, Jakarta - Debat Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung Rabu malam, 12 April 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, menyisakan berbagai catatan. Debat antara kandidat berlangsung dengan aturan dari moderator Ira Koesno.
Liputan6.com mencatat ada beberapa peraturan waktu yang diberikan Ira Koesno dalam membatasi jawaban ataupun pertanyaan bahkan sanggahan dan saling mempertahankan argumen. Mulai dari batas waktu tiga menit hingga batasan satu tengah menit untuk tanggapan dari pasangan yang berada di posisi bertanya.
Baca Juga
Dalam pertanyaan pertama dari panelis, pasangan nomor urut tiga diwakili Anies dalam menjawab. Sementara, pasangan nomor urut dua dijawab Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Pertanyaan pertama dijawab Ahok - Djarot dengan tak melebihi waktu. Bahkan Ahok sempat bertanya, apakah waktunya berjalan atau tidak.
Advertisement
Sedangkan, Anies Baswedan melewati batas waktu yang diberikan Ira Koesno untuk menjawab pertanyaan yang sama. Dan Sandiaga Salahudin Uno hanya diam dan tak memberikan respons atas pertanyaan pertama tersebut.
Pertanyaan kedua, Ahok lebih memilih diam. Sedangkan Anies dan Sandi aktif menjawab pertanyaan tersebut dengan waktu yang cukup, begitupun dengan Djarot.
Pertanyaan ketiga dari panelis dijawab Ahok dan Sandiaga. Mereka tak melewati batas waktu yang diberikan. Pertanyaan keempat Djarot menjawab dengan waktu yang masih tersisa. Namun, Sandiaga terpaksa diminta Ira untuk menghentikan jawabannya karena waktunya telah habis.
Saat pertanyaan mengarah soal reklamasi, kedua kubu saling bertanya dan menyanggah. Begitupun dengan waktu yang diberikan. Awalnya Anies melanggar batas waktu, sedang Ahok menjawab dengan santai. Giliran sanggahan singkat dari Anies, dijawab Ahok dengan waktu yang lebih lama. Sehingga Ira mengingatkan Ahok bahwa waktunya untuk menjawab telah habis.
Pertanyaan keenam, Ahok dan Djarot menjawab secara bergantian. Namun, Anies dengan tenang menjawab sendirian tanpa melampaui batas waktu.
Sesi Terakhir
Sesi terakhir, kesempatan dari elemen masyarakat yang hadir memberikan pertanyaan. Lagi-lagi, Ahok dan Anies melampaui batas waktu yang diberikan. Mereka bersemangat menjawabnya, tapi waktu tak memberikan kesempatan untuk Ahok dan Anies untuk menjelaskan jawaban mereka.
Saat face to face, diawali saling tanya dan mempertahankan argumen dimulai dengan Djarot dan Sandi. Kesempatan yang sama. Namun, Ira tak memberi tahu berapa waktu yang diberikan. Ia, hanya menginstruksikan jika dirinya meminta salah satu di antara Djarot dan Sandi untuk bicara, maka waktu mereka sudah habis.
Dari instruksi Ira itu tercatat, Sandi tiga kali ditegur bahwa waktunya telah habis. Sedangkan Djarot satu kali diperingatkan bahwa kesempatannya untuk mempertahankan argumen tak bisa dilanjutkan.
Di babak kedua, saat Ahok dan Anies dipertemukan. Dua calon gubernur ini, memiliki tensi suara yang sama-sama meninggi. Kesempatan pertama diberikan kepada Anies dan Ahok menjawabnya dengan panjang lebar, hingga Ira meminta Anies untuk menanggapinya. Begitu juga dengan tanggapan Anies, melebihi waktu yang diberikan. Putaran pertama, 1-1 melewati batas waktu.
"Untuk putaran kedua, kesempatan untuk Pak Ahok," kata Ira pada Ahok, memulai putaran kedua.
Putaran kedua ini, Anies dua kali diperingatkan soal waktu. Sementara Ahok hanya satu kali diminta mengakhiri jawabannya karena waktu.
Putaran ketiga, giliran Anies bertanya. Namun, skor mereka sama saja untuk jawabannya yang melewati batas waktu. Ahok dua kali diingatkan, Anies juga begitu. Ira Koesno sama-sama memotong pembicaraan mereka.
Putaran terakhir, saling jawab dan pertahankan argumen ini, Ira memberikan kesempatan pada Ahok untuk menanya kepada Anies. Mantan rektor Universitas Paramadina itu menjawab secara singkat dan tepat waktu. Sementara Ahok diingatkan Ira sebanyak dua kali bahwa gilirannya menjawab sudah habis waktunya.
Debat Pilkada DKI 2017 putaran kedua hanya dilakukan satu kali. Pilkada DKI putaran kedua menyisakan dua pasangan calon, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Di Pilkada DKI putaran pertama, pasangan Ahok-Djarot menjadi pemenang dengan peraihan suara 42,96 persen, sementara Anies-Sandi 39,97 persen. Mereka unggul dari pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yang mendapat 17,06 persen.
Acara debat digelar di Hotel Bidakara, Jakarta. KPU DKI kembali menunjuk Ira Koesno sebagai moderator. Dalam debat Pilkada ini, KPU DKI melibatkan masyarakat untuk juga menyampaikan pertanyaan.
Advertisement