Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) petahana DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan. Kedatangannya diterima oleh istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid dan putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Meski silaturahmi tersebut diterima dengan baik, Sinta menyatakan hal itu bukan sebagai bentuk dukungannya terhadap Djarot di Pilkada DKI Jakarta. Sebab, dia menerima siapapun yang datang kepadanya.
Baca Juga
"Saya itu pernah jadi ibu anak bangsa Indonesia. Siapapun yang mau menjabat atau apa datang kemari akan saya terima," ujar Sinta di kediamannya, Kamis (13/4/2017).
Advertisement
Ia mengatakan, akan senang hati memberikan doa restu kepada setiap orang yang mendatangi rumahnya. "Apakah perkara siapa yang jadi, itu kan urusan Tuhan," ucap Sinta.
Istri Gus Dur ini bercerita, Joko Widodo juga sempat datang ke rumahnya ketika maju mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta 2012 dan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 silam. Demikian pula dengan mantan cawapres 2014 Hatta Rajasa.
"Seperti kemarin waktu Pilpres, waktu pemilihan gubernur, semuanya sama pada datang ke sini. Mulai dari mau menjabat sebagai gubernur, jadi presiden, Pak Hatta Rajasa, pak gubernur Jawa Timur, semuanya pada datang. Kalau sekarang Pak Djarot datang 'loh jangan pak' masa saya usir? Alasannya apa?," papar dia.
Harapan Jika Djarot Menang
Meski begitu, Sinta memiliki harapan tersendiri apabila Djarot kembali terpilih menjadi DKI 2 mendamping Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Ya jelas, paling enggak DKI lebih sejahtera, lebih baik, terhindar dari beberapa hal yang merugikan masyarakat. Jadi yang penting adalah rakyat Jakarta betul-betul diurusin," pinta dia.
Sinta lalu memberikan nasihat kepada Djarot yang akan berjuang pencoblosan pilkada 19 April 2017.
"Kalau terpilih lagi yang paling penting buat saya adalah dia harus amanah, adil dan amanah. Dan yang didengar adalah rakyat kecil bukan rakyat besar," Sinta menandaskan.