Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta kubu Romahurmuziy telah menyatakan dukungannya kepada pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara, mengatakan, dukungan yang diberikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta kubu Romahurmuziy tersebut, dinilainya
telah melalui penjajakan yang panjang. Suara dukungan itu diklaim datang dari kader PPP di tingkat bawah.
Baca Juga
“Setelah melakukan penjajakan selama berapa minggu hingga akhirnya teman-teman DKI mengatakan, sudah
kita ke Ahok-Djarot saja," ujar Amir Uskara.
Advertisement
Menurut Amir, DPW PPP Jakarta seyogyanya telah menyerahkan kepada DPP PPP buat memutuskan sehabis melaporkan hasil penjajakan. DPW, kata dia, akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh DPP. namun, pada
akhirnya, DPW meminta PPP buat mendukung Ahok-Djarot. Ia mengatakan, DPP memahami dan memaklumi permintaan tersebut.
“Sehingga kita (DPP) mengatakan, ya sudah (menerima permintaan DPW dukung Ahok-Djarot). Untuk putaran kedua ini DPP tidak punya kepentingan masuk secara administrasi dalam dukungan itu. Kita hanya memberikan dukungan DPW DKI yang mereka mengatakan akan mendukung Ahok-Djarot,” paparnya.
DPW PPP DKI Jakarta resmi mendukung pasangan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam putaran kedua Pilgub DKI 2017. Keputusan itu diambil setelah DPW PPP Jakarta berkonsultasi dengan
para pemangku kepentingan partai.
Ketua DPW PPP Jakarta Abdul Aziz menjelaskan, pihaknya akan menyosialisasikan kebijakan ini ke setiap titik basis 'Partai Kakbah'. Langkah strategis itu dilakukan bersama seluruh DPP PPP, mulai dari enam dewan pimpinan cabang (DPC), 44 pimpinan anak cabang, dan 267 pimpinan ranting.
Dukungan dua partai Islam, yakni DPW PPP DKI Jakarta dan DPW PKB DKI Jakarta dinilai akan mampu mendongkrak perolehan suara pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Kehadiran dua partai tersebut dinilai mampu mengubah pandangan orang terhadap sikap Ahok yang dianggap antagonis.
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, mesin partai harus bekerja dengan baik untuk memberikan dukungan yang besar kepada Ahok-Djarot. Ia yakin Jika mesin partai bekerja, bukan tak mungkin Ahok-Djarot akan memenangkan pertarungan Pilkada DKI 2017. “Sangat signifikan (dukungan PKB dan PPP) bila mesin partai bekerja dan sangat realistis kalau basis mereka mengikuti mesin partai. Jadi mendapatkan tambahan 2,3 persen itu bisa merubah keadaan,” ucapnya.
Namun, Direktur Komunikasi Publik Lembaga Survei Indonesia itu menilai masih ada tugas rumah buat kedua partai tersebut yakni menyakinkan pendukungnya. Tugas tersebut berupa memberikan kenyamanan kepada warga
Jakarta, khususnya para pendukung dua partai tersebut.
“PR besar adalah memberikan sebuah kenyamanan bahwa bukan antagonis. Kehadiran PPP dan PKB menghilangkan itu,” ungkap Burhanuddin Muhtadi.
(*)