Liputan6.com, Jakarta - Uskup Keuskupan Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo menyampaikan pandangannya terkait dinamika Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Menurut Suharyo, dinamika Pilkada DKI 2017 sangat kompleks, para pendukung berani melakukan segala cara demi memenangkan pasangan calon tertentu.
"Pertanyaannya adalah untuk apa semua itu demi kekuasaan termasuk dalam rangka pilkada macam-macam gejala ini, memfitnah," kata Suharyo saat menggelar jumpa pers di Kompleks Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (16/4/2017).
Bahkan, Suharyo mengutip ucapan pimpinan tertinggi umat Katolik Paus Benediktus XVI pada tahun 2005 terkait keprihatinannya karena sekian banyak orang mudah menggunakan nama agama untuk mendendam bahkan untuk saling membunuh.
Advertisement
"Menggunakan agama dan saya mengutip perkataan Paus Benediktus menggunakan Allah sebagai cara untuk membenci orang lain," ujar dia.
Padahal, menurut dia, hakikatnya kekuasaan dalam memimpin suatu negara adalah untuk kesejahteraan semua rakyatnya bukan untuk membuat kebencian sesama rakyat.
"Kekuasaan itu untuk seluruh rakyat Indonesia. Kekuasaan yang dierebutkan saat ini saya menduga bukan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Kalau begitu tidak sesuai Pancasila khususnya sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab," ucap Suharyo.