Liputan6.com, Jakarta - Pilkada DKI Jakarta putaran kedua memasuki masa tenang pada 16-18 April 2017. Ketua DPR RI Setya Novanto mengimbau agar masyarakat memanfaatkan masa tenang dengan bijak agar pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta berjalan baik dan berkualitas.
"Pada masa tenang ini marilah kita manfaatkan bersama dengan benar-benar tenang, dengan menghindari manuver-manuver yang kontradiktif," kata Setya Novanto di Jakarta, Senin (17/4/2017).
Menurut Novanto, pada tiga hari tenang ini semua pihak dapat menghindari aksi-aksi provokatif yang dapat memancing suasana tidak kondusif.
Advertisement
Ketua Umum Partai Golkar ini pun mengimbau agar berbagai simbol dan atribut kampanye harus dicopot dan kegiatan kampanye dihentikan selama masa tenang. "Tidak boleh lagi ada atribut kampanye yang terpasang," ujar dia.
Novanto meyakini, suasana demokrasi telah membawa masyarakat semakin dewasa dan matang dalam menghadapi dan menjalani momentum kontestasi pilkada DKI Jakarta. "Meski diwarnai hiruk-pikuk yang menguras energi selama perhelatan pesta demokrasi ini, Jakarta sebagai ibukota dan miniatur Indonesia yang masyarakatnya beragam, tapi tetap bersatu dan menjaga kesatuan," jelas dia.
Menurutnya, seluruh elemen masyarakat yang berkepentingan dengan pelaksanaan pilkada DKI Jakarta telah bekerja dengan baik. Pihak penyelenggara maupun aparat keamanan serta seluruh simpatisan menunjukkan sikap arif dan bijak dalam memosisikan diri mereka masing-masing.
"Masa tenang adalah momentum untuk merenungkan berbagai ide dan gagasan yang telah disampaikan para calon pada masa kampanye," ucap Novanto.
Pilkada DKI Jakarta, lanjut dia, adalah milik seluruh warga Jakarta, bukan milik kelompok tertentu. Keberhasilan pilkada DKI Jakarta putaran kedua adalah keberhasilan bersama masyarakat Jakarta.
"Siapapun pasangan calon yang terpilih adalah pilihan rakyat. Rakyatlah yang akan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi demokrasi ini," Setya Novanto memungkas.