Sukses

6 Truk dan 3 Mobil Isi Sembako Gagal Dibagikan Jelang Pilkada DKI

Meski sudah mengatongi dugaan dari kubu mana sembako tersebut disuplai, namun Paswalu tidak ingin terburu-buru menyimpulkan hal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Panwaslu Jakarta Barat mengungkap dugaan kampanye gelap di massa tenang Pilkada DKI Jakarta putaran dua. Sebanyak enam truk dan tiga mobil berisi sembako digagalkan pembagiannya.

Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi mengatakan, enam truk berisi sembako itu diungkap pada Minggu 16 April 2017 malam, di Pegudangan, Kalideres. Panwaslu saat itu menerima aduan adanya truk yang dicurigai akan membagi-bagikan sembako dari salah satu tim pasangan calon Pilkada DKI Jakarta.

"Kami instruksikan jajaran kami untuk menginvestigasi di lapangan, setelah adanya bukti permulaan kuat kami amankan enam truk tersebut," kata Puadi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/4/2017).

Meski sudah mengatongi dugaan dari kubu mana sembako tersebut disuplai, namun Paswalu tidak ingin terburu-buru menyimpulkan hal tersebut.

"Nanti siang kami panggil pemilik sembako. Kami akan klarifikasi soal temuan ini, kami tidak tahu ini dari paslon (pasangan calon) mana," kata Puadi.

Panwaslu sudah menyerahkan temuan itu ke Polres Metro Jakarta Barat guna menindaklanjuti temuan tersebut.

Temuan serupa juga ditemukan di hari yang sama, yaitu di Palmerah, Jakarta Barat. "Ada tiga mobil yang diamankan dan berisi sembako," kata Puadi.

Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, Panwaslu menemukan kejadian serupa di Kalideres. Namun, Puadi tidak merinci modus dari temuan tersebut.

"Semua sudah diserahkan ke Polres (Metro Jakbar) untuk menggelar apakah ada temuan pidana atau tidak," kata Puadi.

Timses Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, menampik salah seorang anggotanya bagi-bagi sembako. Bahkan, ia menegaskan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi secara jelas agar tidak membagi-bagikan sembako. Karena itu, ia mempersilakan Bawaslu memproses temuan jika ada anggota timses Ahok-Djarot yang kedapatan bagi-bagi sembako.

"Kita dengan Pak Basuki dan Pak Djarot sudah clear (jelas) tak ada bagi-bagi sembako. Jika ada temuan di lapangan seperti itu, silakan buktikan lewat prosesdur Bawaslu," kata Raja Juli saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu (16/4/2017).

Ia lantas meminta Panwaslu Jakarta Barat membuktikan temuannya itu. Sebab, selama ini, menurut Raja Juli, timses Ahok-Djarot mematuhi aturan dan mengikuti instruksi dari Ahok dan Djarot.

"Silakan dibuktikan. Jangan-jangan itu merupakan tindakan dari pasangan lain. Agar jelas, silakan diproses. Kami sudah jelas dari Pak Basuki dan Pak Djarot, takkan ada bagi-bagi sembako," tegas Raja Juli.