Liputan6.com, Jakarta - Beberapa lembaga survei mengeluarkan hasil terkait Pilkada DKI Jakarta. Namun, hasil yang keluarkan tersebut dinilai bukan sebagai penentu kemenangan dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Survei menurut saya sebuah panduan bukan menentukan. Karena buat saya, dinamika di lapangan itu cepat berubah. Kemungkinan yang bisa berubah, situasional," ucap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Kebagusan, Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Baca Juga
Dia menegaskan, yang menjadi penentu kemenangan Pilkada DKIÂ adalah masyarakat DKI. Untuk itu dia mengimbau agar tidak ada intimidasi terhadap warga.
Advertisement
"Yang menentukan masyarakat. Jadi monggo (silakan) dipilih. Jangan diintimidasi, jangan diteror," ujar Megawati.
Menurut dia, Ibu Kota harusnya belajar dari 100 daerah lainnya yang telah melakukan pemilihan dan berlangsung damai.
"Karena yang 100 saja bisa berlangsung dan dilaksanakan damai, begitu ibu kota. Dilaksanakan baik dan damai, dan nanti kita lihat seluruhnya dan hasilnya," pungkas Megawati.
Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua diikuti pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Berdasarkan perhitungan KPU DKI, dua pasangan ini lolos ke putaran kedua Pilkada DKI. Ahok-Djarot meraih 42,99 persen suara, sementara Anies-Sandiaga memperoleh 39,95 persen suara.
KPU DKI akan bekerja hingga 1 Mei 2017 untuk menyelesaikan rekapitulasi suara. Pada 5 atau 6 Mei 2017, KPU DKI menetapkan pemenang Pilkada DKI 2017.
*Ikuti Quick Count Pilkada DKI Jakarta dari tiga lembaga survei di Liputan6.com pada Rabu 19 April 2017.