Sukses

Ahok Tanggapi Keluhan Warga Tentang Rusun Di Balai Kota

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, sudah ditunggu banyak warga yang ingin mengadu kepadanya di Balai Kota.

Liputan6.com, Jakarta Kembali bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah melakukan cuti kampanye, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, sudah ditunggu banyak warga yang ingin mengadu kepadanya di Balai Kota.

Warga sudah berkumpul di pendopo Balai Kota DKI sejak pukul 07.00 WIB. Pemandangan ini kembali muncul setelah 1,5 bulan Balai Kota ditinggalkan Ahok dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat untuk cuti kampanye putaran kedua, Pilgub DKI 2017.

Kegiatan seperti ini memang sebelumnya kerap dilakukan oleh Ahok, mendengar aduan dan aspirasi warga yang menemuinya di Balai Kota. Warga yang akan mengadu berbagai laporan atau sekedar foto bersama pun diatur oleh pengamanan dalam (Pamdal) Balai Kota DKI agar mengantre secara tertib. Ahok sendiri datang sekitar pukul 07.45 WIB dan melayani warga setidaknya hampir satu jam lamanya.

Salah satu hal yang dilaporkan warga adalah terkait persoalan rumah susun (rusun) yang banyak dikeluhkan selama ini. Ahok berujar, warga rusun yang melapor tersebut biasanya merupakan orang-orang yang tidak puas karena sebelumnya mendapat penolakan dari dinas terkait.

Oleh karena itu saat ini, Ahok meminta kepada dinas yang bersangkutan, yakni Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta untuk dapat ikut mendengar dan melihat langsung permasalahan yang dihadapi warga yang tinggal di rusun tersebut.

“Tapi secara prinsip dinas terkait sudah ikut sekarang sehingga langsung lebih cepat, Jadi kami harap, sebetulnya makin lama makin tidak banyak orang harusnya,” ujar Ahok usai melayani seluruh laporan warga yang datang.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua tersebut mengatakan, apabila pelayanan di tingkat bawah semakin baik, maka laporan-laporan yang masuk atau datang langsung kepadanya akan berkurang. Namun diakuinya, terkadang laporan melalui surat saja atau melalui komunikasi WhatsApp atau e-mail tidak selalu dapat diselesaikan, sehingga yang bersangkutan harus datang sendiri ke Balai Kota dan menjelaskan kepada dirinya .

“Memang banyak (keluhan) rusun rusak, itu kenapa kami ingin bentuk pasukan sendiri untuk rehab dan kenapa kami juga banyak batalkan kontraktor-kontraktor yang tidak benar karena yang namanya bangunan rusun atau apartemen begitu, kalau bocor sama aja (harus) bongkar,” ujarnya.

(*)