Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap perjalanan kampanye selama Pilkada DKI 2017 dari Oktober 2016 hingga April 2017 sebagai pengalaman dan perjalanan spiritual.
"Banyak sekali perjalanan yang tidak bisa diceritakan. Jadi ini pengalaman dan perjalanan spiritual," ujar Anies dalam acara Silaturahmi Jurnalis dan Media di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).
Anies bercerita, hasil survei pada awal Pilkada DKI 2017 putaran kedua tingkat elektabilitas pasangan Anies - Sandi tidak terlalu tinggi. Namun hasil hitung cepat pasangan nomor urut tiga malah unggul jauh dari pasangan nomor urut dua, Ahok - Djarot.
Advertisement
"Paling terbesar adalah survei. Kita optimistis. Bisa dibilang soliditas kita luar biasa. Padahal kalau dipikir-pikir sesudah Februari, aura dan semangat kita tidak terlihat. Kalau pertama sudah kelihatan, tapi di putaran kedua londoy (kendor). Ini seperti pingpong," kata dia.
Tak hanya itu, Anies juga mengaku isu sembako pada akhir-akhir masa kampanye Pilkada DKI 2017 putaran kedua memberikan efek yang luar biasa.
"Sembako kemarin itu luar biasa efeknya. Tapi saya ingin sampaikan, makin hari saya rasa keyakinan publik terhadap perubahan semakin besar," kata dia.
Anies menambahkan, isu sembako tersebut tidak berpengaruh terhadap keyakinan warga untuk memilih pasangan Anies - Sandi.
"Kalau keyakinan itu tumbuh, ya operasi itu (sembako) enggak bakal berubah. Kalau dilihat hasilnya, tempat yang tinggi sekali di nomor dua, hijrahnya luar biasa," dia menegaskan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menyebutkan, kampanye Pilkada DKI 2017 sangat menguras energi. Namun, akhirnya ia dapat memetik buahnya.
"Bagian kita menengok kembali, tujuh bulan ini luar biasa unik. Berangkat pagi, pulang malam, sampai berhari-hari. Semua alhamdulillah 19 April luar biasa," kata Anies.
Senada dengan Anies,Sandiaga Uno mengatakan masa kampanye Pilkada DKI 2017 putaran kedua merupakan sebuah perjalanan spiritual.
"Intinya buat saya ini perjalanan spiritual," kata Sandi.
Bagi pengusaha muda ini, kampanye merupakan sebuah pengalaman dan memperkaya pengetahuannya. "Liputan ini memperkaya kita. Saya senang sekali bahwa ini adalah pengalaman," tutur Sandi.
"Saya juga atas nama tim ingin mohon maaf mendalam," Sandi menambahkan.
Warga Jakarta telah menjatuhkan pilihannya saat Pilkada DKI 2017 putaran kedua pada 19 April lalu. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno mengungguli perolehan suara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat.