Sukses

Tokoh Desa se-Jabar Dukung Dedi Mulyadi Maju Pilkada Jabar 2018

Tokoh desa asal Pantura, Jawa Barat, Mamat Rohmat menilai sosok Dedi Mulyadi sebagai pribadi yang mengerti persoalan pedesaan.

Liputan6.com, Purwakarta - Ratusan tokoh desa asal wilayah Jawa Barat, memberikan dukungan kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, untuk maju Pilkada Jabar 2018.

Dukungan ini disampaikan mereka pada acara Seba Nagri di Rumah Dinas Bupati Purwakarta, Jalan Gandanegara Nomor 25, hari ini.

Menariknya, banyak di antara mereka yang turut serta membawa hasil bumi dan penganan khas Sunda, sebagaimana dilakukan masyarakat Purwakarta
yang sejak pagi datang ke acara tersebut.

"Ini hasil bumi dan kue khas daerah kami. Sengaja kami bawa ke sini sebagai bentuk dukungan kepada Kang Dedi Mulyadi, agar melestarikan nilai pedesaan. Ini hanya bisa terjadi kalau Kang Dedi menjadi gubernur Jawa Barat," ungkap tokoh masyarakat asal Cianjur, Asep Hidayat, Purwakarta, Rabu (26/4/2017).

Hal senada diungkapkan tokoh desa asal Pantura, Jawa Barat, Mamat Rohmat. Pria 48 tahun itu menilai sosok Dedi sebagai pribadi yang mengerti persoalan pedesaan.

Buktinya, kata Mamat, Dedi menaruh perhatian besar, bukan saja kepada aparat desa, melainkan juga kepada warganya. Kedatangan warga Purwakarta ke Pendopo tidak akan terjadi jika pria yang kini gemar berpeci hitam itu bersikap abai.

"Aparat desa di Purwakarta memiliki honor rutin yang cukup layak. Cara komunikasi beliau dengan orang desa juga luar biasa, tanpa sekat, kami ingin ini bisa diterapkan di seluruh Jawa Barat," kata Mamat.

Halaman rumah dinas Bupati Purwakarta itu tidak cukup menampung para tokoh desa ini. Sehingga mereka duduk hingga ke Taman Maya Datar, yang berada di depan rumah dinas bupati.

Menerima dukungan yang tidak henti untuk maju dalam Pilkada Jabar 2018, tidak membuat suami Anne Ratna Mustika itu jumawa.

Sampai saat ini Dedi mengaku masih belum mau membicarakan langkah politiknya, untuk menggantikan Gubernur Jawa Barat saat ini, Ahmad Heryawan.

"Saya harus mendahulukan pekerjaan saya di Purwakarta. Soal Pilgub Jabar mah ikuti bagai air mengalir saja," ucap, Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi.

Dukungan Golkar

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengimbau seluruh kader Partai Golkar Jawa Barat, turun ke rakyat dalam waktu dua bulan ini.

Imbauan itu langsung datang dari Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham, usai memberi arahan pra-Rapimda Partai Golkar di Karawang hari ini.

"Masih ada waktu dua bulan ini untuk turun ke rakyat, jika ingin mendorong Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat," kata Idrus, Purwakarta, Rabu.

Idrus mengatakan, Partai Golkar selalu memprioritaskan kader partai setiap Pilkada. Terlebih, yang akan maju adalah pengurus partai. Untuk itu, sejak awal partainya mendorong Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk maju.

"Makanya kita minta Dedi untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat," kata dia.

Namun, kata Idrus, karena Golkar ingin menang dalam Pilkada 2018, maka DPD Partai Golkar akan bertanya kepada rakyat soal aspirasi dan keinginan mereka.

Untuk itu, Idrus mengimbau kepada seluruh jajaran Partai Golkar Jawa Barat, jika menginginkan Dedi menjadi Gubernur Jabar, wajib hukumnya turun ke rakyat melakukan kerja-kerja partai.

"Jadi bukan hanya ketuanya yang bekerja. Tapi seluruh jajaran harus turun ke bawah untuk menyapa rakyat," dia menegaskan.

Dengan kerja total, Idrus yakin Golkar mampu memenangkan Pilkada Jabar 2018. "Biarkan rakyat yang memilih atau memiliki aspirasi untuk Pilkada yang akan datang," dia melanjutkan.

Kendati, Idrus menyebutkan, pada akhir Juli nanti ia akan menetapkan nama yang akan didorong partainya dalam Pilkada Jabar 2018, dengan mempertimbangkan aspirasi dan keinginan rakyat.

Bahkan, Idrus melanjutkan, pihaknya saat ini sudah menggandeng sekitar tiga lembaga survei independen yang kredibel dan memiliki kualifikasi.

Golkar akan mensurvei pasangan paling menentukan pada Pilkada Jabar 2018. Sehingga partainya akan mengetahui peta dukungan kepada calon yang akan diusung.

"Di situ akan diketahui tentang peta, mulai dari peta dukungan, peta politik dengan simulasi pasangan yang ada," Idrus menandaskan.

 

Video Terkini