Liputan6.com, Jakarta - Dua kader Nahdlatul Ulama (NU) berpotensi akan bersaing memperebutkan kursi Gubernur Jatim di Pilkada Serentak 2018. Saifullah Yusuf, yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jatim, didukung Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk maju. Kader NU lain Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kini masih mencari 'kapal' untuk bisa maju di ajang serupa.
Tokoh NU KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah melihat peluang dua tokoh NU berkompetisi sebagai hal baik. Menurut dia, bila terjadi akan berlangsung 'all NU final'. Tapi ia tetap mewanti-wanti agar pertarungan itu tidak dilihat dari sisi negatif.
Baca Juga
"Kalau (akhirnya) cuma dua ya kan sama saja all NU final, tapi ini jangan diartikan perpecahan. Ini hanya perbedaan dan tidak masalah," kata Gus Sholah usai Dialog Kebangsaan, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Advertisement
Adanya dua kader NU dalam kontestasi di kancah politik sebenarnya bukan hal baru. NU malah pernah mengirim tiga kandidat dalam kontestasi politik di Pilgub Jatim tersebut.
"Dari awal Pilgub Jatim, di 2008 bahkan tiga calon PKB. Itu masih ada Gus Dur waktu itu. Ibu Khofifah yang dicalonkan partai lain jadi tidak pernah NU pecah ya," tegas putra KH Wahid Hasyim ini.
Gus Sholah berpesan, selaiknya para kader NU bisa mendapat dukungan untuk Jawa Timur yang lebih baik. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari ini yakin tidak ada masalah terjadi saat kedua kader NU benar maju di Pilgub Jatim 2018.
"Jadi pasan saya masing-masing harus berusaha dapat dukungan, intinya saya sih tidak melihat masalah kalau dua-duanya maju," tutupnya. Dengan begitu restu untuk Saifullah Yusuf dan Khoffiaf Indar Parawansa pun bisa bersaing dengan sehat di Pilgub Jatim.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah ini: