Sukses

Jelang Pilpres 2024, PB HMI Ingin Bakal Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Adu Gagasan

Jelang dilangsungkannya Pilpres 2024, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menginginkan ketiga kandidat bakal capres 2024 untuk saling beradu gagasan.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan segera menggelar pesta demokrasi lima tahunan yaitu Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Akan juga diadakan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Sampai saat ini ada tiga bakal calon presiden (capres) yaitu dari PDIP Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dari Gerindra bersama PKB, serta Anies Baswedan yang diusung oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Dan jelang dilangsungkannya Pilpres 2024, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menginginkan ketiga kandidat bakal capres 2024 untuk saling beradu gagasan.

"PB HMI pun siap untuk menyediakan ruang dan menjadi fasilitator bagi ketiga kandidat tersebut untuk memaparkan masing masing gagasannya," ujar Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi Politik dan Pemerintahan Imam Rinaldi Nasution melalui keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).

Imam menilai hal tersebut sangat penting agar konstituen dapat menilai gagasan dan visi misi dalam membangun negara lima tahun kedepan secara konkret dari kandidat. Sekaligus, kata dia, juga dapat menilai kapasitas dan kemampuan masing-masing kandidat yang akan menjadi bakal calon pada Pilpres 2024.

"Dengan disediakannya ruang adu gagasan tersebut, juga sekaligus dapat menjadi indikator bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya," beber Imam.

"Melalui ruang adu gagasan yang akan dibuat PB HMI nantinya kan publik dapat melihat siapa yang layak memimpin negara ini, kita nanti juga undang secara resmi para kandidat, harapannya mereka menanggapi dan bersedia hadir, kalau ada yang tidak mau hadir ya publik bisa menilai kandidat itu kan," sambung dia.

 

2 dari 2 halaman

Masih Belum Tau Gagasan

Imam menilai, sejauh ini para kandidat maupun tokoh-tokoh di lingkaran nya masih sangat minim untuk mengendapkan politik adu gagasan.

"Justru publik relatif dipertontonkan pada pragmatisme kekuasaan yang sedikit dapat terlihat dalam proses tarik menarik Partai Politik dan popularitas tokoh dalam proses pembentukan koalisi," sambung dia.

"Ini berbahaya, Pemilu 2024 akan rentan terjebak pada politik pragmatisme yang akhirnya berhujung pada polarisasi masyarakat jika politik adu gagasan tidak dikedepankan," sambung Imam.

Disisi lain, ia mengatakan bahwa politik adu gagasan sangat penting bagi pendidikan politik masyarakat.

"Begitu pun dengan politik adu gagasan tersebut juga akan semakin memberikan kemajuan bagi demokrasi Indonesia," jelas Imam.