Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mengusung Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dalam pemilihan gubernur Jawa Timur setelah menyerahkan surat keputusan pada acara Harlah ke-45 PPP di Jakarta, pada Jumat, 5 Januari 2018 malam.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan pihaknya memiliki sejumlah alasan atas keputusan tersebut, di antaranya jalinan kerja sama antara PPP dan Khofifah yang terbangun sejak 2008.
"Saat itu PPP satu-satunya partai parlemen di Jawa Timur yang mengusung Ibu Khofifah dalam pilkada pertama secara langsung pada 2008," kata Romahurmuziy seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/1/2018).
Advertisement
Romahurmuziy meyakini Khofifah-Emil merupakan pasangan terbaik untuk memimpin Jawa Timur pada 2018-2023 karena memiliki kombinasi senior-junior.
Khofifah dinilainya telah berpengalaman memegang jabatan publik, baik tingkat regional maupun nasional serta memiliki pengalaman sebagai aktivis.
Sementara itu, Emil Dardak merupakan bupati muda yang memiliki intelektualitas terbaik, bahkan menurut dia, Trenggalek terangkat dengan konsepsi baru yang diterapkan Emil.
Selanjutnya, Khofifah merupakan sosok yang berasal dari kawasan Arek, sedangkan Emil berasal dari daerah Mataraman sehingga diharapkan menarik dukungan berbasis demografis.
Selain itu, pasangan itu diusulkan oleh para ulama sehingga PPP tidak memiliki alasan untuk tidak mengusung Khofifah-Emil.
"Sebagai partai yang didirikan para ulama, PPP senantiasa mendengarkan apa yang disampaikan para ulama untuk kebaikan Jawa Timur. Tidak ada alasan PPP tidak meneruskan," kata dia.
Sebelum mendapat dukungan PPP, Khofifah-Emil telah mengantongi dukungan dari Partai Nasdem, Golkar, Demokrat, dan Hanura.
Dukungan lima partai itu telah memenuhi syarat untuk bisa maju dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.
Saksikan video di bawah ini: