Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Daniel Johan, mengatakan partainya masih menunggu calon yang diajukan PDIP untuk mendampingi Gus Ipul. Ia menegaskan tetap berkomitmen berkoalisi dengan PDIP.
"Kami menunggu PDIP untuk mengajukan secara definitif untuk calon wakil gubernur," ucap Daniel di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (8/1/2018).
Baca Juga
Dia menegaskan punya waktu hingga Selasa (9 Januari 2017) sore. Sebab, 10 Januari 2018 keesokan harinya merupakan batas waktu terakhir pendaftaran calon.
Advertisement
Daniel menyebut PDIP sebenarnya sudah punya nama potensial untuk bersanding dengan Gus Ipul. Hanya saja, ia belum mau mengungkap siapa kandidat yang dimaksud.
"Ada (nama) tapi dalam proses sementara belum bisa diumumkan dulu, kejutan. Ada beberapa, tapi kan mengerucut satulah nanti," jelas Daniel.
Jalan PDIP berkoalisi dengan PKB di Pilgub Jawa Timur cukup terjal. Kader PDIP, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mundur di tengah jalan.
Padahal ia sudah didapuk mendampingi Gus Ipul di Pilgub. Alhasil, PDIP harus mencari pengganti di waktu yang sudah mepet.
Kriteria PDIP
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan hingga kini belum ada nama calon wakil gubernur pendamping Gus Ipul dalam Pilgub Jatim.
Namun, ia memberikan kriteria-kriteria ideal yang harus dimiliki oleh sosok yang akan mendampingi Gus Ipul nantinya.
Hasto menyebut orang itu harus bisa bekerja sama dengan baik, memiliki ikatan emosi dan sudah saling mengenal.
"Memiliki kinerja yang tidak kalah dengan Bapak Azwar anas dan juga sebagai tokoh yang dapat dukungan dari rakyat, mampu membawa perubahan, membangun harapan, serta, mereka yang bergerak dengan keyakinan politik," ucap Hasto di kediaman Megawati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).
Dia menilai calon pendamping Gus Ipul nantinya bisa berasal dari latar belakang manapun. Azwar Anas, Bupati banyuwangi, sebelumnya mengundurkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Gus Ipul.
Hasto memberi sinyal bakal calon wagub Jatim yang akan mereka usung nantinya akan tetap berasal dari PDI-P. Langkah itu diambil agar tetap mempertahankan fungsi kaderisasi kepemimpinan di tubuh partainya.
"Jadi kalalu mereka yang diusung dari Partai Gerindra dan PKS untuk dicalonkan mendampingi Gus Ipul, itu, peluang itu masih sangat tipis," ujar Hasto.
Hasto juga menegaskan PDIP tetap konsisten untuk membangun komunikasi politik dengan PKB.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement