Liputan6.com, Bekasi - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tiba-tiba mengalihkan dukungannya kepada petahana Rahmat Effendi-Tri Adhianto di Pilkada Kota Bekasi menjelang pendaftaran ke KPU.
Padahal PDIP sendiri sudah mendeklarasikan kadernya sendiri Sumiyati Mochtar Muhammad-Lilik Hariyoso sebelum pendaftaran.
Baca Juga
Ketua DPC PDIP Kota Bekasi Anim Imanudin mengatakan pengalihan dukungan ini lantaran pasangan Sumiyati Mochtar Muhammad-Lilik Hariyoso menyatakan tidak siap untuk bertarung di Pilkada Kota Bekasi. Alasannya, salah satu dari mereka tengah melaksanakan umrah.
Advertisement
"Karena calon yang kami usung tidak datang, intinya beliau tidak siap sehingga DPP partai memutuskan untuk mengambil alih rekomendasi dan mendukung petahana," kata Anim di kantor KPU Kota Bekasi, Jalan Juanda, Rabu 10 Januari 2018 malam.
Anim menambahkan, dia tidak berwenang memberikan sanksi kepada Sumiyati-Lilik yang telah direkomendasikan DPP PDIP. Ia menegaskan, perubahan dukungan secara mendadak ini tidak memengaruhi suara dan kinerja partai, walaupun sempat ada reaksi dari akar rumput PDIP atas dukungan kepada pasangan petahana Rahmat Effendi-Tri Adhianto.
"Kami yakin ketika sudah turun keputusan partai, kita akan kompak lagi karena satu tekat. Soal sanksi, itu tidak menjadi wewenang kami, kehadiran kami ke KPUD atas perintah dari partai untuk mendaftarkan Rahmat Effendi," ujarnya.
Â
Petahana Senang
Dengan bergabungnya PDIP, pasangan Rahmat Effendi-Tri Adhianto pun mengaku senang. Mereka berterima kasih, lantaran diusung tujuh partai politik dengan jumlah kursi mencapai 37 di DPRD.
Partai itu antara lain Golkar, Demokrat, PPP, PAN, PKB dan PDIP. Tiga partai lain yang hanya menjadi pendukung yaitu Nasdem dan PSI dan Perindo.
Pasangan Rahmat Effendi-Tri Adhianto datang dengan diarak ratusan massa pendukung dengan berjalan kaki dari Masjid Agung Al-Barkah menuju Kantor KPU Kota Bekasi di Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur. Keduanya datang memakai Pangsi, pakaian khas adat Betawi.
"Saya apresiasi. Tentunya masyarakat Bekasi, berterima kasih. Semoga ini semua menjadi amanah," kata Rahmat Effendi di sela sambutannya.
Politikus Partai Golkar itu, mengungkap juga alasannya menggaet Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Kota Bekasi, Tri Adhianto, sebagai pendampingnya.
Kata Effendi, Tri merupakan sosok birokrat yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik. Apalagi, ia tidak menampik, masih ada beberapa hal yang kurang di ujung kepemimpinannya selama lima tahun terakhir.
"Walaupun Kota Bekasi belum begitu bagus seperti kota besar lainnya, tapi Insyaallah lima tahun lagi akan berjalan bagus," ucap dia.
Advertisement
Reaksi Rival
Sementara itu, kandidat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi yang diusung PKS-Gerindra, Nur Supriyanto-Adhy Firdaus mengaku tidak gentar melawan koalisi gemuk petahana Rahmat Effendi dan Tri Adhianto. Pihaknya optimistis menang, meski mengantongi 13 kursi.
"Kami siap Head to Head di Kota Bekasi. Dan kami optimis, PKS-Gerindra bisa menang di Pilkada 2018. Bahkan, untuk kepemimpinan hingga 10 tahun mendatang," ucap Nur, saat mendaftarkan diri ke Kantor KPU Kota Bekasi, sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketua DPC Gerindra Hajar Tanjung mengaku tidak ambil pusing, dengan sikap PDIP yang tiba-tiba berubah haluan di detik terakhir pendaftaran. Kata dia, duet Gerindra dan PKS akan kembali menggunakan strategi yang sama saat Pilkada DKI Jakarta.
"PDIP mau dukung ke sebelah, itu sah-sah saja. Ini dinamika politik, artinya mereka itu mungkin berpikir lebih bagus bergabung dengan incumbent, agar mereka dapat bagi-bagi kekuasaan. Kalau kita kan tidak berbicara bagi bagi kekuasaan, yang penting bagaimana kita memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Bekasi," pungkasnya.
Sejauh ini, terdapat dua pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi yang sudah mendaftar di KPUD Kota Bekasi hingga hari terakhir pendaftaran pada Rabu 10 Januari 2018.
Pasangan pertama adalah calon petahana Rahmat Effendi dan Tri Ardianto dan lawannya, Nur Supriyanto dan Adhy Firdaus. Sementara pasangan Sumiyati Mochtar Mohamad dan Lilik Hariyoso yang digadang-gadang untuk maju dalam Pilkada Kota Bekasi, terpaksa mundur.
Saksikan video pilihan di bawah ini: