Liputan6.com, Makassar - Dari semua partai besar yang ada. Nasdem merupakan satu-satunya partai yang paling diuntungkan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Makassar 2018-2023.
Sebab, dari kedua kandidat yang akan bertarung di Pilkada Makassar itu, merupakan kader dari Partai besutan Surya Paloh tersebut. Mereka adalah srikandi cantik Nasdem itu yakni Andi Rachmatika Dewi dan Indira Mulyasari Paramastuti yang menempati posisi sebagai calon Wakil Wali Kota Makassar yang sudah resmi mendaftarkan diri ke Kantor KPU Kota Makassar mendampingi pasangan calon Wali Kota masing-masing.
Advertisement
Baca Juga
Indira merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar sebelumnya memang sempat digoyang bahkan diusulkan akan dipecat sebagai kader oleh hasil rapat pleno Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sulsel.
Ia dianggap tak patuh dengan putusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) yang merekomendasikan Andi Rahmatika alias Cicu sebagai satu-satunya kader yang direstui maju dalam pertarungan Pilkada Kota Makassar mendampingi keponakan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Munafri Arifuddin.
Â
Indira resmi dipinang oleh calon Wali Kota Petahana, Mohammad Romdhan Pomanto alias Danny Pomanto untuk mendampinginya bertarung dalam pilkada melawan pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi yang dikenal dengan tagline Appi-Cicu.
Keduanya pun berpasangan dan resmi mendaftarkan diri ke KPU Makassar tanpa satu pun kendaraan politik alias maju dari jalur independen atau perseorangan. Keduanya menggunakan tagline "Diami".
"Saya maju mendampingi pak Danny Pomanto dari jalur independen. Meski pribadi saya hingga saat ini masih kader tulen Partai Nasdem karena sampai detik ini belum ada surat resmi pemecatan saya dari DPP Nasdem yang telah diajukan oleh DPW Nasdem Sulsel," kata Indira, yang dikenal masyarakat sebagai salah satu srikandi cantik asal Partai Nasdem tersebut, Kamis (11/1/2018).
Mengenai status Indira sampai saat ini di Partai Nasdem, Liputan6.com mencoba mengonfirmasi kebenarannya ke Humas DPW Partai Nasdem Sulsel, Abdul Rajab. Namun Rajab enggan menjawab konfirmasi via pesan singkat tersebut, meski pesan singkat itu telah dibacanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad kepada Liputan6.com mengatakan Partai Nasdem seharusnya tegas terhadap kader yang tidak sejalan dengan keputusan partai.
Menurutnya, dengan kenyataan yang ada tersebut, kemungkinan ada alasan lain yang menjadi pertimbangan Partai Nasdem. Apakah karena dianggap mengancam kader yang diusung atau justru menunggu hasil pilkada nantinya. Kata dia, ini hanya persoalan teknis atau soal waktu saja.
"Siapa pun pemenangnya di Pilkada Makassar nantinya, Tetap dimenangkan kader Nasdem. Yah Nasdem satu-satunya partai yang paling diuntungkan," ujar Firdaus.
Diketahui dalam Pilkada Kota Makassar, hanya ada dua kandidat yang resmi akan bertarung. Kedua kandidat tersebut masing-masing pasangan Mohammad Romdhan Pomanto- Indira Mulyasari Paramastuti yang disebut sebagai pasangan petahana dari jalur independen melawan pasangan Munafri Arifuddin- Andi Rachmatika Dewi yang didukung oleh partai besar diantaranya Nasdem, Golkar, PDIP, PAN, Hanura dan PPP.