Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Polda Jawa Timur gencar melakukan patroli siber dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018. Ada 1.524 akun media sosial yang ditengarai berpotensi mengacaukan Pilkada Jatim.
"Yang kita waspadai adalah isu-isu yang berkembang mengenai SARA, hoax, dan ujaran kebencian," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat ditemui di Mabes Polri, Rabu (17/1/2018).
Baca Juga
Hasil Quick Count Charta Politika Pilkada Jatim 100%: Luluk-Lukman 8,16%, Khofifah-Emil 57,23%, Risma-Gus Hans 34,61%
Hasil Quick Count Charta Politika Pilkada Jatim 82,67%: Luluk-Lukman 8,31%, Khofifah-Emil 57,87%, Risma-Gus Hans 33,82%
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jatim 92%: Luluk-Lukman 8,54%, Khofifah-Emil 58,18%, Risma-Gus Hans 33,28%
Dari total tersebut, ucap Barung, 398 akun lainnya telah di-take down oleh tim Siber Polda Jatim. Ratusan akun itu telah terbukti menyebarkan isu SARA, berita hoax, dan ujaran kebencian.
Advertisement
"Kalau blokir enggak bisa, kita take down karena menyebarkan hoax, kebencian, dan SARA," ucap dia.
Polisi melihat, akun-akun tersebut memang diciptakan sedemikian rupa untuk mengacaukan pelaksanaan Pilkada Jatim di 18 kabupaten/kota dan satu provinsi menggunakan isu-isu sensitif yang dapat menimbulkan konflik di masyarakat.
"Dan akun-akun ini ditenggarai IP address-nya enggak jelas," kata Barung.
KPUD Ponorogo Tambah TPS
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Ponorogo melakukan berbagai persiapan menjelang Pilkada Jatim 2018. Persiapan itu termasuk penambahan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di beberapa kecamatan.
Mengingat kondisi geografis Ponorogo yang dikelilingi bukit dan pegunungan, membuat KPUD Ponorogo berinisiatif menambah jumlah TPS dalam Pilkada Jatim nanti. Hal ini menyusul sebagian besar masyarakat tinggal di kawasan pegunungan dengan akses jalan yang masih sulit.
Ketua KPUD Ponorogo, Ikhwanudin Alfianto, saat dihubungi menuturkan, pihaknya melakukan penambahan ini untuk meningkatkan jumlah pemilih. Karena selama ini di kawasan pegunungan banyak masyarakat yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) lebih memilih golput.
"Ya, intinya bagaimana mendekatkan TPS dengan pemilihnya," tuturnya kepada Liputan6.com, Sabtu (13/1/2018).
Menurut data dari KPUD Ponorogo, jumlah TPS saat Pilkada 2015 sejumlah 1.721. Namun, TPS untuk Pilgub 2018 ini bertambah menjadi 1.730 TPS. "Melihat perkembangan sampai kemarin (Jumat 12/1) sore, ditambah sembilan TPS," katanya.
Penambahan TPS di Pilkada Jatim ini akan dilakukan di wilayah pegunungan. Mulai dari Kecamatan Badegan, Slahung dan Sampung. "Yang penting tidak melanggar ketentuan, missal 800 pemilih tiap TPS," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah:Â
Advertisement