Sukses

Temui Santri di Madura, Puti Guntur Ceritakan Sosok Fatmawati

Puti Guntur Soekarno memotivasi ribuan santriwati di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan, Sabtu 20 Januari 2018.

Liputan6.com, Surabaya - Bakal calon wakil gubernur Jawa Timur (Cawagub Jatim) Puti Guntur Soekarno memotivasi ribuan santriwati di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan, Sabtu 20 Januari 2018. Duet Gus Ipul ini menyampaikan pentingnya berani mempunyai cita-cita tinggi.

"Anak-anakku, dari Madura kelak kalian harus menjadi bagian dari kemajuan daerah ini, bermanfaat bagi masyarakat, mengantarkan Madura, Jawa Timur, dan Indonesia kita menjadi pemenang di kancah global," tutur dosen tamu Asia Jepang Research Center, Kokushikan University Jepang ini.

Ibu dari Rakyan Ratri Syandriasari Kameron (18 tahun) dan Rakyan Daanu Syahandra Kameron (16 tahun) itu lantas berbagi kisah masa kecilnya yang dekat dengan neneknya, Ibu Fatmawati Soekarno. Dari ibu negara pertama tersebut, Puti Guntur belajar bagaimana mengaji.

"Saya memanggil Ibu Fatmawati dengan sebutan Mbu. Suara beliau sangat merdu saat mengaji. Beliau mengajarkan kepada saya untuk selalu bersyukur, menjalani hidup dengan bahagia dan penuh optimisme. Nah, kalian yang masih sangat muda ini harus berani berpandangan jauh ke depan, punya visi, dan berani berjuang untuk meraihnya," kata cucu presiden pertama RI Sukarno tersebut.

Puti juga menekankan pentingnya sikap tidak boleh instan dalam menggapai yang diinginkan. Dia menceritakan bagaimana saat remaja harus menabung untuk bisa membeli buku. Meski lahir dari putra sulung Sukarno, Guntur Soekarnoputra, Puti diajarkan hidup sederhana dan mandiri sejak kecil.

"Saya harus menabung dari uang jajan untuk membeli buku. Rajinlah membaca, karena itu pintu untuk kita melihat dunia, memahami situasi, memberi solusi bagi masalah sehari-hari," ucap Puti Guntur.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Silaturahmi

Puti Guntur juga berbagi pesan tentang pentingnya menjalin silaturahmi seluas mungkin. Karena itu menjadi pintu pembuka bagi lahirnya kesempatan-kesempatan baik.

"Saling silaturahim atau dalam bahasa zaman now disebut kolaborasi adalah kebutuhan mutlak jika kita ingin berkembang," ujar Puti.

Usai diskusi, Puti langsung diserbu para santriwati. Mereka bergantian bersalaman dan berfoto bersama. Salah seorang santriwati, Zubaida, kegirangan bisa bertemu dengan Puti Guntur.

"Sebelumnya saya tahu beliau dari internet. Bu Puti pandai, cara menyampaikan pemikiran lugas sekali. Beliau juga cantik, Insyaallah bisa jadi penyemangat kami untuk belajar dan berjuang meraih cita-cita," ungkap Zubaida.

Video Terkini