Sukses

Nama Cawapres Muda Religius Pendamping Jokowi-Prabowo Versi LSI

Terdapat lima nama yang dianggap dapat mewakili golongan religius muslim dari kalangan muda.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei sederet nama calon wakil presiden yang akan ikut meramaikan bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti. LSI mengerucutkan golongan cawapres tersebut berasal dari kalangan muda relijius.

Peneliti LSI Taufik Febri mengatakan, berdasarkan survei LSI bulan Desember 2017, Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih menduduki posisi terkuat sebagai calon presiden pada tahun 2019.

"Persentase Joko Widodo sebesar 38,4% dan Prabowo Subianto 24,6%," ucap Taufik dalam diskusi publik 'Menemukan Tokoh Muda dan Islami', di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/1/2018).

Menurut Taufik, kedua tokoh tersebut diasosiasikan sebagai tokoh nasionalis. Menguatnya sentimen agama, menuntut kedua tokoh tersebut untuk mencari pendamping dari kalangan religius Islam, agar nantinya kepala negara dapat merepresentasikan diri sebagai nasionalis-religius.

Terdapat lima nama yang dianggap dapat mewakili golongan religius muslim dari kalangan muda.

Nama-nama itu merujuk kepada Muhaimin Iskandar atau yang biasa disapa Cak Imin sebagai calon wakil presiden paling dipilih masyarakat dengan 14,9%. Diikuti Zulkifli Hasan sebesar 3,8%.

"Lalu TGB. M. Zainul Majdi sebesar 2,2%, Sohib Kman 1,9%, dan Romahurmuziy 1,1%," kata .

Taufik mengatakan, dengan persentase tersebut, Cak Imin dianggap paling diketahui namanya oleh masyarakat sebesar 32,4% dan diikuti dengan Zulkifli Hasan sebesar 22,3%.

"Romahurmuziy sebesar 9,9%, TGB. M. Zainul Majdi 8,9%, dan Sohibul Iman sebesar 8,6%," ucapnya.

Kendati demikian menurut Taufik, TGB. M. Zainul Majdi dianggap yang paling disukai oleh masyarakat. Hal tersebut dipilih masyarakat sebesar 74,8%. Diikuti posisi kedua yakni Zulkifli Hasan sebesar 64,9%.

"Selanjutnya Sohibul Iman disukai sebesar 64,1%, Muhaimin Iskandar sebesar 61,2%, dan Romahurmuzy 50,4%," ucap Taufik.

Namun, diakui Taufik, hasil survei itu belum benar-benar menjadi dasar acuan. Karena masih terdapat masyarakat yang belum menentukan pilihannya sebesar 76,1%.

Ia mencontohkan, hingga saat ini belum ada tokoh relijius Islam yang sangat signifikan seperti Gus Dur dahulu.

"Sekarang ini umatnya sudah ada tapi tokoh yang menyatukannya tidak ada, setelah Gus Dur wafat," katanya.

Berdasarkan hasil survei tersebut, ruang bagi tokoh-tokoh muda religius Islam lainnya masih terbuka untuk maju sebagai calon wakil presiden nanti. Dengan syarat, harus dikenal dan disukai minimal 70% oleh masyarakat.

Adapun survei LSI dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan responden awal 1.200 orang.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 20-31 Desember 2017, lewat wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,8%.

 

2 dari 2 halaman

Survei Lanjutan

Sementara itu, Guru Besar Universitas Airlangga, Kacung Marijan menyebutkan harus ada survei lebih lanjut terhadap Jokowi dan Prabowo mengenai sosok calon wakil pendampingnya dari lima nama yang muncul dalam survei Cawapres.

"Harus di cek mana suara yang lebih besar dari 5 nama tersebut dipasangkan dengan Jokowi atau Prabowo," ujar Kacung di tempat sama.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga ini memprediksi, jika Cak Imin yang dipasangkan dengan Jokowi, maka akan lebih mungkin menaikkan suara orang nomor satu di Indonesia tersebut nantinya, ketimbang dengan Prabowo.

Karena adanya anggapan bahwa, Cak Imin merupakan sosok muda Islam moderat yang dapat melengkapi Jokowi kedepannya.

"Karena konteks tadi Islam tengah. Kemungkinannya, Islam tengah lebih mungkin beririsan dengan nasionalis," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: