Sukses

Khofifah-Emil Tampung Unek-Unek Warga Jatim dalam Rumah Aspirasi

Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak siap membuka mata dan telinga lebar-lebar untuk menangkap aspirasi seluruh elemen masyarakat Jatim.

Liputan6.com, Surabaya - Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, siap membuka mata dan telinga lebar-lebar untuk menangkap aspirasi seluruh elemen masyarakat Jawa Timur.

Dalam waktu dekat, keduanya akan meluncurkan rumah aspirasi bagi masyarakat Jawa Timur, baik bersifat digital maupun bangunan fisik. Keduanya secara serentak akan diluncurkan pada 14 Februari, sehari sebelum kampanye dimulai.

Khofifah mengungkapkan, kehadiran rumah aspirasi ini bertujuan menghimpun berbagai persoalan dan ide-ide kreatif dan strategis di tengah masyarakat untuk mendorong percepatan penyejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan di Jawa Timur, khususnya Jawa Timur bagian selatan.

"Ini merupakan ikhtiar tim kerja pemenangan Khofifah-Emil untuk mewujudkan pembangunan yang lebih terbuka dan partisipatif. Semata-mata demi mewujudkan Jatim lebih sejahtera," tutur Khofifah, Minggu, 28 Januari 2018.

Pembangunan partisipatif, ucap Khofifah, mengandung makna pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat. Dia akan menempatkan masyarakat sebagai preferensi baik dalam merumuskan, melaksanakan, maupun mendapat manfaat pembangunan.

Menurut Khofifah, masyarakat Jawa Timur sesungguhnya sangat partisipatif untuk menangkap ide kreatif dan berbagai pemikiran strategis yang lebih efektif. Oleh karena itu, tim kerja pemenangan Khofifah-Emil menyiapkan rumah aspirasi bagi warga Jatim.

"Langkah ini menjadi cara efektif dalam menjaring pokok-pokok pikiran yang belum terekam. Warga bisa memberikan masukan, saran, unek-unek lewat rumah aspirasi tersebut, baik secara digital maupun secara langsung datang ke rumah aspirasi warga Jatim," kata Khofifah.

 

2 dari 2 halaman

Format Agenda

Khofifah menerangkan, format agenda kerja rumah aspirasi akan dikordinasikan oleh relawan sesuai dengan isu strategis tertentu.

"Misalnya relawan ASPEK Madura akan diskusi dengan narasumber terkait garam, sedulur rikho akan diskusi terkait lingkungan hidup, kiai-santri akan diskusi terkait madrasah diniyah dan seterusnya. Saat ini tercatat 38 relawan yang memiliki varian profesi dan kewilayahan," ucap Khofifah.

Khofifah berharap, rumah aspirasi bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakat dan bisa lebih banyak mendapat masukan dan menyerap aspirasi warga. Selanjutnya tim kerja pemenangan akan membuat format untuk dimasukkan dalam draft rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

"Ini untuk kemajuan kita bersama. Kami ingin mendapat lebih banyak masukan dan saran dari seluruh warga Jawa Timur, di mana pun mereka berada. Kontribusi sekecil apa pun sangat berguna," ujar Khofifah.

Sementara itu, Emil mengatakan nantinya aspirasi, saran, dan ide yang masuk melalui Rumah Aspirasi tersebut menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan di Jawa Timur.

"Kami ingin membangun Jawa Timur dengan hati dan dedikasi yang tinggi bersama partisipasi yang terus kami bangun sinergi. Bagaimanapun kebijakan harus dirumuskan sesuai keinginan masyarakat banyak, bukan kehendak segelintir orang saja," ucap Emil.