Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK yang tidak lagi maju di tahun 2019, memprediksi Pemilihan Presiden 2019 akan diikuti tiga hingga 4 pasangan capres-cawapres.
"Bisa empat, mungkin juga tiga," ucap JK di kantornya, Jakarta, Selasa 30 Januari 2018.
Dia menuturkan, prediksinya tersebut berdasarkan presidential threshold, yakni 20 persen. Dengan angka tersebut, paling tidak hanya empat calon pasangan yang bisa maju bersaing.
Advertisement
"Kan PT (presidential threshold) 20 persen. Secara teori artinya setidak-tidaknya bisa empat," ungkap JK.
Namun, menurut dia, prediksinya bisa benar bisa juga salah. Namun, dia enggan menyebut siapa saja nama-nama yang akan bertarung.
"Pengalaman yang lalu kan, yang pertama 2004 itu empat calon, kemudian itu 2009 tiga," tandas JK.
Pastikan Tak Maju Lagi
JK menegaskan tidak akan ikut bertarung pada Pilpres 2019. Dia ingin patuh pada undang-undang. Selain itu, dia cukup puas dengan perjalanan politiknya.
"Enggak lagi, enggak lagi. Pertama umur, kedua sesuai UUD," kata Jusuf Kalla dalam acara Pembukaan Musyawarah Kedaulatan Indonesia Menyongsong Satu Abad Kemerdekaan di Istana Wapres, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017.
Menurut dia, belum pernah ada politikus yang mengalahkan rekornya dalam berpolitik pada era Reformasi.
"Tidak ada orang seperti saya, 3 kali ikut Pilpres. 2 kali menang, 1 kali kalah. Jadi tahu pengalaman itu. Megawati 2 kali, SBY 2 kali, Wiranto 2 kali, Prabowo 2 kali, cuma saya 3 kali," ujar Jusuf Kalla.
Pada kesempatan itu, dia juga mengingatkan agar tidak ada keributan dalam Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Dia pun yakin masyarakat mampu mewujudkan pilkada damai.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement