Sukses

Pilgub Jabar Diprediksi Akan Kompetitif, Siapa Bersaing?

Survei Instrat merilis selisih elektabilitas kedua paslon tersebut sekitar 1,5 persen.

Liputan6.com, Bandung - Lembaga survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) mengindikasikan pertarungan Pilgub Jabar 2018 akan kompetitif pada pasangan calon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Survei Instrat merilis selisih elektabilitas kedua paslon tersebut sekitar 1,5 persen.

Menurut peneliti senior Instrat Adi Nugroho, tiga urutan teratas popularitas calon Pilgub Jabar urutannya masih sama dengan hasil pada survei-survei sebelumnya, yaitu Deddy Mizwar (93 persen), diikuti oleh Ridwan Kamil (88 persen) dan Dedi Mulyadi (68 persen).

Meski begitu, dia menyebutkan, terdapat kecenderungan kenaikan popularitas pada Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi dalam rentang dua bulan terakhir.

Ketimbang Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi masih punya kesempatan yang lebar untuk menaikkan level popularitasnya agar juga terdongkrak potensi elektabilitasnya sebagai pasangan dengan Deddy Mizwar.

Adapun popularitas sebagai pasangan, baru dua pasangan yang sudah dikenal publik Jawa Barat secara luas, yaitu pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (90,4 persen) dan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (84,7 persen).

Sementara kedua pasangan calon di Pilgub Jabar yang lain masih harus bekerja ekstra keras menaikkan popularitas karena hanya dikenal publik di kisaran belasan persen.

"Melihat hasil-hasil yang ada, dapat dilihat bahwa akan terjadi kompetisi yang sangat ketat antara dua pasangan cagub-cawagub, yaitu Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum," kata Adi, Kamis 8 Februari 2018.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas Emil Stagnan

Dari potensi elektabilitas pasangan tersebut juga dapat dilihat bahwa terdapat kecenderungan Ridwan Kamil mengalami kerugian berupa stagnasi elektabilitas saat berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum, bahkan justru cenderung turun.

Menurut Adi, rival terberatnya, yakni Deddy Mizwar, justru mengalami kenaikan potensi elektabilitas jika dipasangkan dengan Dedi Mulyadi. Artinya, keduanya saling melengkapi secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa baik Deddy Mizwar maupun Dedi Mulyadi memiliki basis dan segmentasi massanya masing-masing.

"Hal tersebut tecermin dari tren hasil survei Instrat terdahulu terkait perolehan potensi elektabilitas," ujar dia.

Tren tersebut memunculkan nama Ridwan-Uu dengan potensi 25,6 persen diikuti pasangan Deddy-Dedi 24,1 persen. Minim Isu SARAMelihat kemungkinan Pilkada Jabar hanya akan kompetitif pada pasangan Demiz-Demul dan RK-Uu, Instrat menilai secara optimistis dengan mempertimbangkan karakter kedua pasangan, bahwa Pilkada Jawa Barat cenderung lebih santun.

"Sebab beberapa hal terkait isu-isu sensitif bagi masyarakat khususnya dalam konteks yang berbau SARA tidak cukup menonjol," kata Adi.

Hal tersebut, kata dia, diperkuat dengan hasil survei, misalnya terkait isu religiusitas, pendukung aksi 411 dan 211 dalam relasi dengan pilihan politik terhadap pasangan cagub-cawagub.

"Publik yang mempersepsi secara subjektif religiusitas mereka sebagai sosok yang sangat religius dan religius jumlahnya 26,78 persen; yang setara dengan publik yang sangat mendukung dan mendukung aksi 411 dan 211 sebesar 27,96 persen," paparnya.