Sukses

Nikmati Keseruan Dilan 1990, Gus Ipul Terkenang Telepon Umum Koin

Keseruan film "Dilan 1990" juga dirasakan Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul.

Liputan6.com, Surabaya - Keseruan film "Dilan 1990" juga dirasakan Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Mengenakan jaket biru, Gus Ipul tampak antusias menyaksikan film karya Pidi Baiq yang sedang naik daun ini.

Gus Ipul menyaksikan film "Dilan 1990" dengan mengajak beberapa jurnalis di XXI Grand City Mall, Jalan Walikota Mustajab, Surabaya, Jumat 9 Februarimalam.

"Ini cerita di era 90-an dan diputar di era milenial, menarik, ternyata masa lalu masih relevan lah dengan masa sekarang," kata Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, film Dilan 1990 menggambarkan adanya suatu hal yang perlu dipertahankan di masa lalu sembari menerima nilai-nilai yang lebih baik di masa sekarang.

"Kalau saya kan era 80-90 an, cuma seberapa jauh film ini diminati sama anak-anak zaman sekarang, ini yang menarik dan zaman now," ucap Gus Ipul.

Di balik kesuksesan film tersebut, menurut Gus Ipul karya anak bangsa perlu diapresiasi.

Apalagi seperti film Dilan 1990 yang menjadi pembicaraan dimana-mana. "Inilah pertemuan antara masa lalu dan masa kini," kata Gus Ipul.

Sementara itu usai menyaksikan "Dilan 1990", Gus Ipul mengakui bahwa terkesan dengan adegan telepon umum koin. "Lihat telepon koin, jadi ingat jaman dulu," ujar Gus Ipul.

2 dari 2 halaman

Petani Doakan Suara Gus Ipul-Puti

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mengatakan sektor pertanian adalah soko guru ekonomi. Pemerintah harus memperhatikan melalui kebijakan pro-petani.

“Hasil pertanian dinikmati semua orang. Kekuatan sektor ini sangat besar. Jutaan ekonomi rakyat Jawa Timur bergantung pada sektor ini,” tutur Puti Guntur Soekarno saat mengikuti panen raya di Desa Sono Ageng Nganjuk Jawa Timur, Jumat (9/2/2018).

Cucu Bung Karno itu didampingi Calon Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan Calon Wakil Bupati Marhaen Djumadi.

Di depan para petani, Puti Guntur Soekarno memperkenalkan pasangannya, Calon Gubernur Saifullah Yusuf, yang menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur sejak 2008.

“Gus Ipul itu yang ada brengosnya itu lho, Pak, Bu... jangan lupa ya. Sekarang Gus Ipul mendampingi Gubernur Pakde Karwo,” kata Puti.

Dia menyampaikan, Calon Gubernur Gus Ipul dan dirinya tengah mematangkan rencana kebijakan yang pro petani, baik mengenai aspek modal, bibit, pupuk dan sarana produksi pertanian.

“Mohon doa restu bapak/ibu. Terutama ibu-ibu, kalau pertanian kuat dan terus tumbuh, maka penghasilan keluarga petani akan terjaga. Begitu kan ibu-ibu, ndak sampai kesulitan,” ucap Puti.

“Nanti kalau Mas Novi dan Kang Marhaen terpilih jadi pemimpin pemerintahan di Nganjuk, saya berharap bisa terjadi kolaborasi untuk menyejahterakan petani,” ujar Puti.

Sebelum panen, pasangan Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno mendapatkan doa dari para petani.

“Semoga dukungan suaranya tumbuh subur, seperti padi. Padi atau beras ada di mana-mana, banyak, tak terhitung,” ucap Suharto, petani yang juga Kepala Desa Sono Agung, Nganjuk.

Para petani di desa tersebut mencoba bibit padi varietas unggul MSP 9 (Mari Sejahterakan Petani). MSP diciptakan oleh Surono, dan dipromosikan oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, semasa menjabat tahun 2002-2004.

“Lahan pertanian terus berkurang, beralih ke pemukiman. Maka, petani harus mengintensifkan potensi panen,” kata Novi, calon bupati.

Dia mengatakan, buliran padi MSP terlihat lebih bulat, padat dan lebih besar dibanding varietas lain.

“Kami mencoba bibit MSP 9. Ditanam akhir November 2017. Alhamdullilah cuaca bagus. Kami perkirakan, hasil panen akan bertambah dari sebelumnya,” ujar Suwaji, Ketua Kelompok Tani Margo Rukun Abadi, yang punya gawe panen.