Sukses

Hanura Kubu Daryatmo Alihkan Dukungan Pilgub Jatim ke Gus Ipul-Puti

Pengurus Hanura Jatim versi Ketua Umum Daryatmo, HM Soedjatmiko mengalihkan dukungan di Pilkada Jatim 2018 ke pasangan Gus Ipul-Puti.

Liputan6.com, Surabaya - Pengurus Partai Hanura Jatim versi Ketua Umum Daryatmo, HM Soedjatmiko akan mengalihkan dukungan di Pilkada Jatim 2018 ke pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Padahal, kubu Partai Hanura di bawah pimpinan Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dan Ketua DPD Hanura Jatim Kelana Aprilianto, sudah memutuskan mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

"Karena kita tahu bersama, hanya Gus Ipul yang mendaftar di Hanura Jatim dan menyampaikan visi misi di depan pengurus. Calon lain (Khofifah) kan mendaftar lewat DPP, tidak mengikuti proses dan bertemu di kantor Hanura Jatim," tutur Soedjatmiko saat jumpa pers Hasil Munaslub 2018 di Amboja Resto Surabaya, Minggu 11 Februari 2018.

Soedjatmiko menambahkan, partai juga menugaskan Reny Widya Lestari yang merupakan Bendahara DPD Partai Hanura Jatim sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilkada Jatim.

"Yang mendaftar ke DPD Partai Hanura Jatim dan menyampaikan visi misinya hanya Gus Ipul, Khofifah belum pernah ke kantor DPD, Emil Dardak yang sudah pernah. Mereka berdua hadir saat di Hotel Wyndham Surabaya, ketika Pak OSO hadir," imbuh Reny.

Dia meminta seharusnya DPP Partai Hanura mendengarkan aspirasi masyarakat dan kader di bawah. 

"Pendaftaran bakal calon di KPU Jatim memang sudah selesai, tapi pilgub kan masih 27 Juni. Dalam waktu dekat akan ada keputusan DPP. Doakan saja segera turun keputusan DPP mendukung Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno untuk Pilgub Jatim," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Tanggapi Dingin

Terpisah, Ketua DPD Hanura Jatim Kelana Aprilianto menanggapi dingin atas keputusan kubu Soedjatmiko. Dikatakan Kelana, seharusnya keputusan perubahan struktural maupun dukungan Pilgub menunggu hasil dari PTUN. Sebab, sampai saat ini yang diakui Kemenkum HAM adalah kepengursan versi OSO. Pun, dengan verifikasi faktual yang sudah dilakukan.

"Seharusnya menunggu dulu, tidak usah terburu-buru," ucap Kelana.

Menurut Kelana, adanya perpindahan dukungan dianggap sebagai upaya mengkerdilkan partai. Apalagi, saat ini kondisi Partai Hanura sendiri sedang naik daun di Jatim.

"Nggak bisa seperti itu (Perubahan dukungan, Red), tidak ada aturan main. Apalagi sudah selesai pendaftaran. Partai ini adalah miniatur negara, kalau dibuat mainan seperti itu bisa kacau," ujar dia.