Sukses

Janji Manis Paslon Pilkada Palembang Tingkatkan Gaji Honorer

Para paslon Pilkada Palembang memaparkan janji-janjinya jika terpilih menjadi pemimpin.

Liputan6.com, Palembang - Para pasangan calon (paslon) Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Palembang menebar janji manis untuk kesejahteraan warganya.

Program kepemimpinan keempat paslon Pilkada Palembang ini disampaikan di depan anggota DPRD Palembang saat menggelar rapat paripurna di Gedung DPRD Palembang, Senin (19/2/2018).

Keempat paslon yang hadir yaitu Harnojoyo-Fitrianti Agustinda, Mularis Djahri-Saidina Ali, Sarimuda-Abdul Rozak dan Akbar Alfaro-Hernoe Resprijadi.

Salah satu program yang dipaparkan keempat paslon adalah kenaikan insentif tenaga kerja honorer di Pemerintahan Kota (Pemkot) Palembang.

Calon Wali Kota (Cawako) di Pilkada Palembang, Sarimuda, menjanjikan akan meningkatkan tunjangan tenaga kerja honorer sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) Palembang.

“Tunjangan honorer UMR akan diberikan melalui transfer ke rekening bank, jadi tidak akan ada potongan gaji mereka, seperti yang sering saya dengar,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sumsel juga akan meningkatkan tunjangan Ketua Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) sebesar Rp 600.000.

Jika terpilih menjadi pemenang di Pilkada Palembang, ia bersama wakilnya, Abdul Rozak, akan menganggarkan tunjanan insentif RW/RT lebih besar dari rencana Harnojoyo-Fitrianti Agustida.

 

2 dari 3 halaman

Janji Manis Pengusaha

Cawako nomor urut 4 yaitu Mularis Djahri tidak mau kalah dengan dua paslon lainnya. Ketua DPD Sumsel Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) kubu Daryatmo menjanjikan tunjangan tenaga kerja honorer lebih tinggi dari masa kepemimpinan Harnojoyo-Fitrianti Agustinda.

Tunjangan tenaga kerja honorer bisa naik hingga tiga kali lipat dari honor sebelumnya. Kenaikan tunjangan tersebut juga berlaku bagi seluruh Ketua RW/RT di Palembang.

“Kita akan anggarkan tunjangan sebesar Rp 1 Juta hingga Rp 2 Juta setiap bulannya. Mungkin banyak yang bertanya, darimana uangnya,” katanya.

Kendati belum pernah menjabat di pemerintahan, namun pengalamannya sebagai seorang pengusaha, membuatnya yakin bisa menghitung anggaran dengan maksimal.

“Masyarakat harus tahu saya ini seorang pengusaha. Jadi tidak akan mungkin menyampaikan hal yang tidak masuk akal, pasti saya punya hitung-hitungannya," ujarnya.

Paslon yang didukung oleh tiga partai politik (parpol) ini juga sudah memetakan sektor Pemkot Palembang dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Palembang.

Beberapa yang dipantaunya yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pembangunan infrastruktur.

 

3 dari 3 halaman

Paslon Incumbent

“Saya menggandeng Cawawako Saidina Ali, yang sudah berpengalaman untuk pembangunan fisik, terutama mengatasi kemacetan,” ungkapnya.

Calon Wali Kota (Cawako) Palembang nomor urut 1, Harnojoyo mengungkapkan, selama menjabat menjadi Wali Kota (Wako) Palembang, dia  sudah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan perangkat kelurahan.

Terlebih saat memimpin Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, dia bersama Wawako Palembang, Fitrianti Agustinda, sering menjalin silaturahmi dengan perangkat kelurahan.

“Dari kami, baru bisa meningkatkan insentif RW/RT sebesar Rp 100.000. Tahun ini rencana akan meningkat jadi Rp 500.000,” ujarnya.

Sedangkan paslon independen Akbar Alfaro-Hernoe Resprijadi, masih menggalakkan program 5G, yaitu Good Public Service, Good Income, Good Living Hood, Good City dan Good Governance. 

"Good Public Service merupakan gerakan pembenahan pelayanan publik yang lebih profesional," ujar Akbar Alfaro.

Lalu gerakan Good Income yang menjadi gerakan peningkatan ekonomi warga berbasis Unit Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).