Sukses

Cagub Nomor 3 NTT Janjikan Modal Usaha Kaum Disabilitas

Benny K Harman mengunjungi tempat penyandang disabilitas di Biara Susteran Santu Damian Cancar, kecamatan Ruteng, kabupaten Manggarai.

Liputan6.com, Kupang - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Benny K Harman mengunjungi tempat penyandang disabilitas di Biara Susteran Santu Damian Cancar, kecamatan Ruteng, kabupaten Manggarai.

Cagub nomor urut tiga itu berjanji akan memperjuangkan penyandang disabilitas. Salah satunya yaitu memberikan modal usaha lewat program kredit tanpa jaminan.

"Kita akan istimewakan karena bagaimana juga mereka saudara kita. Banyak program duo Benny untuk kemajuan masyarakat NTT begitu juga bagi penyandang disabilitas," ujar Benny, Rabu (21/2/2018).

Janji Benny K Harman disambut positif mereka. Kepala biara Suster Franslin berterima kasihnya kepada calon gubernur yang diusung Partai Demokrat, PKS dan PKPI tersebut.

"Jika nanti bapak terpilih dan menang, kami akan melakukan penyambutan ulang di sini," ungkap Suster.

Salah satu penyandang disabilitas, Domi Hanta mengungkapkan selama di biara dia dilatih karya tangan berupa kursi, dulang, tempat tisu dan karya lainnya.

Dalam kesempatan itu juga Benny K Harman membeli hasil kayu rotan dari hasil karya penyandang disabiltas.

2 dari 2 halaman

Deklarasi Damai

Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Ikatan Wartawan Online (IWO) NTT, menggerlar deklarasi Pilkada damai di Kupang, Rabu (21/2/2018).

Deklarasi itu sebagai bentuk dukungan pekerja media dalam mensukseskan Pilkada serentak. Dalam deklarasi itu, empat organisasi profesi ini menggandeng Polda NTT sebagai mitra mensukseskan Pilkada damai.

Ketua PWI NTT Dion DB Putera mengapresiasi kegiatan itu. Menurut dia, NTT merupakan satu dari tiga propinsi di Indonesia yang masuk zona rawan konflik Pilkada. Karena itu, jurnalis sebagai salah satu pilar bangsa, wajib menjaga netralitas dalam pemberitaan

Dia mengatakan, deklarasi ini sebagai bentuk janji jurnalis kepada Polri dan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi menyesatkan yang bisa menimbulkan konflik di masyarakat.

"Pers itu ibarat pisau bermata dua, hal-hal kecil bisa dibesarkan dan sebaliknya, hal besar bisa diredamkan. Jadilah jurnalis pemberi informasi damai, jangan sebarkan hoax yang memecahbelah persaudaraan,"  ujar dia, Rabu.

Kapolda NTT, Irjen Pol Raja Erizman mengatakan deklarasi ini merupakan komitmen menjaga hubungan baik antara jurnalis NTT dengan Polri.