Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul bersama penggemar Slank atau Slankers Jawa Timur, menemui ratusan nelayan Kenjeran, Surabaya. Pertemuan ini bertujuan menyerap aspirasi nelayan sehingga nanti kebijakan Gus Ipul dan pasangannya, Puti Guntur Soekarno, sesuai keinginan masyarakat.
Gus Ipul tiba di kawasan Kenjeran sekitar pukul 11.00. Mereka langsung disambut para Slankers untuk masuk ke gang-gang sempit perkampungan nelayan.
Bersalaman dan saling menyapa dilakukan Gus Ipul di sepanjang gang-gang sempit perkampungan padat penduduk itu. Dia menyalami anak-anak nelayan di wilayah tersebut.
Advertisement
Di ujung gang, tepatnya di pinggir laut, sebuah panggung didirikan para Slanker ini. Gus Ipul lantas berdialog bersama para warga di lokasi ini.
Ketua Paguyuban Udang Renon Sukolilo Abdul Rohim mengatakan, di kampungnya saat ini terdapat 154 nelayan yang memiliki perahu sederhana untuk menangkap udang rebon.
Di Kenjeran, udang rebon adalah andalan yang menjadi tulang punggung mereka.
"Sayangnya kalau udang rebon melimpah kami ini tidak memiliki lokasi menjemur. Akhirnya udang banyak yang busuk dan kami buang lagi ke laut," kata Rohim.
Selain minimnya lokasi jemur ikan, para nelayan di kawasan ini juga mengeluhkan kondisi perahu mereka yang sudah tua dan banyak yang bocor.
Keluhan yang sama juga diungkapkan Hanafi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kecamatan Bulak.
"Nelayan selama ini juga masih cenderung menjual ikan mentah yang murah sehingga belum menguntungkan," ujarnya.
Terkait keluhan ini, Gus Ipul menyebut satu di antara strategi yang akan ia gunakan dalam meningkatkan taraf hidup nelayan, yakni dengan meningkatkan nilai hasil produksi.
Â
Jangan Jual Bahan Mentah
Menurutnya, nelayan seharusnya tak lagi menjual hasil mentah, tapi telah menjadikannya dalam bentuk olahan.
"Kami harus bekerja keras untuk memberikan nilai tambah hasil para nelayan. Caranya, bapaknya yang nangkap, ibunya memproses ke produk lain," ujar dia.
Ia mencontohkan produk olahan ikan teripang. Untuk 1 kilogram teripang basah, hanya dihargai Rp 3 ribu. Harga ini jauh di bawah teripang yang telah diproses, yang mencapai Rp 170 ribu-200 ribu per kilogram.
"Pengolahan hasil nelayan ini bisa dikembangkan oleh ibu-bu. Nantinya, bisa dijual dengan kemasan yang bagus." ujar Wakil Gubernur Jatim nonaktif ini.
Di dalam meningkatkan nilai jual produk tersebut, Gus Ipul ingin menumbuhkan semangat para nelayan untuk menjadi wirausaha, tak sekadar sebagai pencari ikan semata.
"Kami ingin menumbuhkembangkan jiwa wirausaha di kalangan keluarga nelayan. Anak nelayan akan kami bimbing menjadi pengusaha dengan menciptakan pasar," urai Wakil Gubernur Jatim dua periode ini.
Â
**Lihat profil para calon yang bertarung dalam Pilkada 2018 di halaman ini.
Advertisement