Sukses

Disebut Mirip Anies Baswedan, Cawagub Irwansyah Diidolakan Emak-Emak

Cawagub Irwansyah diidolakan emak-emak di Kabupaten OKU Selatan karena sosoknya yang ramah dan mirip Anies Baswedan.

Liputan6.com, Palembang - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Muhammad Irwansyah, blusukan ke berbagai kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel). Tubuh tinggi, badan berisi, dan kulit putihnya, kerap disandingkan dengan sosok Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.

Seperti blusukan yang dilakukan mantan Wali Kota (Wako) Pangkalpinang, Bangka Belitung di salah satu pemukiman di Kecamatan Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, pada Jumat 2 Maret 2018 itu.

Sosok anak mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Sofyan Rebuin ini langsung menjadi perhatian ibu-ibu alias emak-emak di kawasan tersebut. Irwansyah pun diteriaki mirip dengan Anies Baswedan.

Kehadiran Irwansyah langsung dimanfaatkan para emak-emak untuk berfoto bersama. Mereka juga mengajak pasangan Aswari Rivai ini berbincang-bincang.

"Kak Irwansyah ganteng ya, mirip Anies Baswedan wajahnya," ungkap salah satu ibu-ibu di dekat Irwansyah.

Irwansyah juga mencicipi nasi pecel lele di pinggir jalan bersama para warga setempat. Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menampung keluhan warga tentang buruknya infrastuktur di Kabupaten OKU Selatan yang rusak.

Keesokan harinya, Sabtu (3/3/2018) pagi, Irwansyah berkunjung ke Pasar Tradisional Muaradua, OKU Selatan, Sumsel.

Cawagub Pilkada Sumsel ini bersama para pendukungnya menyapa dan berbincang-bincang dengan para pedagang. Irwansyah pun mendengarkan secara seksama apa keluhan masyarakat OKU Selatan tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Borong Nasi Uduk

Kedatangan Irwansyah juga membawa keberuntungan bagi Dedi Kusnadi (63), penjual nasi uduk kawasan Muara Dua, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baru beberapa jam dia berjualan nasi uduk, dagangannya sudah ludes diborong oleh Cawagub Sumsel nomor urut 2 ini.

"Biasanya sehari saya paling banyak dapat uang Rp 70.000, itu juga habis untuk kebutuhan hari-hari dan biaya sekolah anak," katanya.

Setiap hari jualannya baru bisa habis di siang hari. Namun baru pukul 07.00 WIB, bungkusan nasi uduknya sudah terjual semua.

Hardi, pengayuh becak pun turut menikmati santapan nasi uduk dari Irwansyah. Biasanya untuk bisa membeli sarapan pagi, Hardi yang juga buruh karet dan kopi juga harus mengayuh becaknya mengantar penumpangnya berkeliling dua putaran.

Salah satu pedagang kelontong Pasar Tradisional Muara Dua, Sumiati (64) mengatakan, sejak tahun 1978, dia bersama suaminya sudah berjualan di pasar itu.

Banyak kendala yang dihadapinya, seperti infrastruktur jalan yang kurang mulus, sehingga menghambat proses distribusi barang dagangannya.

Barang dagangannya diambil dari Kecamatan Martapura. Sedangkan mereka tinggal di kawasan Peracak dan membutuhkan waktu 1,5 jam menuju ke pasar.

 

3 dari 3 halaman

Kenalkan OK OCE Kito

"Kalau jalannya bagus dan tidak rusak, kami jadi enak berjualan. Tidak menghabiskan waktu dan biaya hanya untuk berjualan,"ujarnya.

Mendengar banyaknya keluhan warga Kabupaten OKU Selatan, Cawagub Irwansyah mengatakan, fokus utama yaitu untuk membangun infrastruktur lebih baik, agar bisa meningkatkan perekonomian rakyat.

"Tadi saya sudah berkeliling pasar, tentunya saya senang bisa dekat. Saya mendengar aspirasi masyarakat. Mereka keluhkan dua hal yaitu soal infrastruktur dan sulitnya permodalan," katanya.

"Akses jalan nasional harus jadi perhatian kami. Yang kedua adalah kami akan memberikan keterampilan melalui One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) Kito," ujarnya.

Menurutnya, memang tidak akan mudah memimpin sekitar 8 juta masyarakat Sumsel dengan karakter dan kebudayaan yang beragam. Tapi hal itu tidak akan mengubah keputusan mereka untuk membuat kebijakan yang pro rakyat.

Program yang terinspirasi dari wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, akan memberikan tawaran solusi pendampingan usaha dan bantuan permodalan.