Sukses

Jurus Sihar Sitorus Kembangkan Sektor Kelautan di Pantai Barat Sumut

Saat berkunjung ke Sibolga, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Sihar Sitorus menyinggahi lokasi pengeringan ikan.

Liputan6.com, Sibolga - Diberlakukannya larangan penggunaan pukat untuk menjaga sumber hayati ekosistem laut, secara tidak langsung berdampak pada nelayan dan pengolah ikan di kawasan Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Warga di sana berharap, ada solusi yang diberikan kepada mereka sebagai penopang perekonomian untuk mencukupi kebutuham sehari-hari dan demi keberlangsungan kehidupan ke depan.

Saat berkunjung ke Sibolga, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Sihar Sitorus menyinggahi lokasi pengeringan ikan. Di tempat ini, warga mengeluhkan turunnya pendapatan mereka secara drastis akibat larangan penggunaan pukat.

"Kita harap dibantu, kita sulit menyekolahkan anak dan memenuhi perekonomian. Karena larangan pukat, kita tidak tahu lagi bagaimana memenuhi kebutuhan hidup. Ikan yang kita dapat sedikit," kata seorang warga bernama Nurmadia Pasaribu kepada Sihar Sitorus, Kamis (8/3/2018).

Warga lainnya, Yarti Siregar juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya larangan tersebut sangat berdampak global. Sebab pada umumnya, mereka hidup dari sektor laut dengan penangkapan ikan.

"Jika tidak ada mata pencaharian, bagaimana kami bisa hidup. Ini harus diatasi," ujarnya.

Mendapat keluhan warga, Sihar mengatakan pengembangan laut di kawasan pantai barat ke depan akan dilakukan dengan sistematis. Pasangan Djarot Saiful Hidayat ini menilai, potensi laut tersebut sangat besar dan berpeluang menjadi sumber peningkatan kesejahteraan warga.

"Saya ke sini untuk mendengar keluhan mereka. Nanti kita siapkan formula untuk pengembangan sektor kelautan dengan baik. Dari aspek keberlangsungan alam dan keberlanjutan kehidupan warga," ucap Sihar Sitorus.

 

2 dari 2 halaman

Dukungan Moral

Pada kesempatan lain, Sihar Sitorus juga mengunjungi warga korban kebakaran di Pasar Belakang, Sibolga. Sihar Sitorus menyapa sejumlah warga yang menjadi korban di sekitar lokasi.

Kedatangan Sihar disambut warga dengan kekeluargaan. Sihar mengatakan bahwa dia datang ke lokasi kebakaran untuk memberikan dukungan moral kepada warga.

"Kita ke sini untuk memberikan dukungan moral kepada warga agar terhibur dan bisa cepat bangkit," sebutnya.

Sebelumnya peristiwa kebakaran hebat melanda Pasar Belakang, Sibolga, pada pertengahan Februari lalu. Kebakaran menghanguskan 17 rumah, 4 kios, dan satu orang korban jiwa.

Dalam kunjungannya, Sihar melihat sekeliling lokasi kebakaran dan melihat kondisi warga yang menjadi korban. Bahkan saat berkeliling, Sihar menyapa seorang warga yang duduk di kursi roda.

"Nanti akan ada terang setelah gelap. Kita harus sama-sama bangkit," ucapnya.

Usai dari Pasar Belakang, Sibolga, Sihar mengunjungi warga Pasar Tradisional Tolang, di Kecamatan Sayur Matinggi, kabupaten Tapanuli Selatan.

Bertemu dengan pasangan Djarot Saiful Hidayat itu, masyarakat setempat menyampaikan harapan yang berisikan permintaan agar Djarot-Sihar dapat membawa perubahan pada pengembangan perekonomian.

"Mohon diperhatikan pasar ini, Pak," ucap seorang pedagang bernama Boru Sihite.

Pedagang ikan Sale tersebut sangat menggantungkan harapannya kepada Sihar. Bahkan ia sangat menginginkan adanya perubahan di daerahnya.

Warga lainnya, Tiurmaida juga mengharapkan hal yang sama. Menurut mereka, kedatangan Sihar ke pasar tradisional diharapkan membawa suasana baru.

"Kita harap pasar dibenahi agar lebih baik. Kita dukung Sihar sebagai Cawagub bersama Djarot Saiful Hidayat," ucapnya.

Mendapat pernyataan warga, Sihar yang maju diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, pasar tradisional bukan hanya sebagai tempat transaksi dagang, tetapi juga sebagai salah satu ruang interaksi sosial yang memberikan ruang rekreasi bagi warga.

"Pastinya kita akan benahi pasar-pasar tradisional," ungkap Sihar.

Â