Liputan6.com, Surabaya - Khofifah Indar Parawansa menjadi salah satu orang yang kehilangan atas wafatnya Aisyah Hamid Baidlowi, adik Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sebelum wafat, Nyai Aisyah sempat berpesan kepada Khofifah, yakni menyerahkan tanggung jawab sebagai Ketua Dewan Pembina terhadap beberapa yayasan kelembagaan Muslimat NU. Hal itu juga disampaikan dalam rapat.
"Ketua Dewan Pembina, semua beliau minta diteruskan kepada saya, dan sudah dibawa ke notaris," tutur Khofifah di Surabaya, Kamis 8 maret 2018.
Advertisement
Cagub Jatim ini menyatakan, Nyai Aisyah adalah perempuan yang berdedikasi. Terbukti, ia mengomandani beberapa yayasan rintisan Muslimat NU semasa hidupnya.
"Jadi perintis kelembagaan Muslimat NU adalah beliau," kata Khofifah.
Beberapa kegiatan yang diemban Nyai Aisyah antara lain menjadi pembina 144 panti asuhan, merintis sekitar 9.800 PAUD, TK dan Raudatul Atfal (RA), kemudian merintis Yayasan Haji Muslimat NU, dan merintis induk koperasi Anisa.
"Bahwa tanggung jawabnya beliau dan selalu berpikir sangat tajam dan kritis," ucap Khofifah.
Sosok yang Detail
Khofifah menilai, Nyai Aisyah adalah sosok perempuan yang mampu melihat persoalan dengan sangat detail. Hal itu menurutnya, tidak mudah mencari dan mendapatkan sosok yang demikian.
"Dengan tingkat ketajaman pemikiran, dan selalu bekerja detail, teliti, dan dengan tanggung jawab yang luar biasa," ujar Khofifah.
"Tidak mudah meniru sosok keteladanan, keikhlasan, dan kejuangan yang luar biasa Bunyai Aisyah Hamid Baidlowi," ucap Khofifah.
Advertisement