Sukses

Safari Politik ke Depok Pakai Komuter, Ridwan Kamil Jadi Buruan Selfie

Ridwan Kamil bersama rombongan memanfaatkan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line pergi ke kota yang dijuluki Kota Belimbing itu.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambangi Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Mengenakan jaket warna biru dan celana cokelat lengkap dengan peci, dia menjadi pusat perhatian.

Sosok pria yang berdiri di dekat peron sambil menunggu kereta ke Depok itu mendadak sontak mengundang kerumunan massa. Satu-per satu calon penumpang meminta berfoto bersama. Muda sampai yang sudah berumur. Pria yang akrab disapa Kang Emil meladeninya.

Ketika petugas kereta memberikan aba-aba kereta tujuan Bogor akan segera tiba, Ridwan Kamil pun menyudahi swafoto sembari meminta dukungan.

"Jangan lupa ya pilih saya," ucap Kang Emil, Jumat (9/3/2018).

Ridwan Kamil ke Stasiun Depok menggunakan commuter line (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Hari ini agenda Ridwan Kamil bersafari politik ke Kota Depok. Ia bersama rombongan memanfaatkan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line pergi ke kota yang dijuluki Kota Belimbing itu.

Di dalam kereta, Kang Emil menyapa dan berbincang-bincang mendengarkan keluhan pengguna kereta. Salah satunya Deddy, warga Bogor Jawa Barat. Tak hanya itu, Kang Emil juga membagi-bagikan pin seraya memperkenalkan diri.

Kang Emil turun di Stasiun Depok. Sesampainya di sana, ia berkeliling menyambangi sopir angkutan, pedagang hingga anak-anak. Sama seperti yang dilakukan sebelumnya, calon orang nomor satu itu pun mendengarkan keluhan warga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Main Bola

Ridwan Kamil mengakhiri kunjungan dengan bermain bola bersama bocah. Tiga tendangan masuk ke mulut gawang.

Dia menyampaikan alasannya menggunakan transportasi kereta dalam safari politiknya. Emil ingin mendengar permasalahan yang mendera warga Jawa Barat.

Menurut dia, warga Jawa Barat terbagi menjadi tiga zona. Ada zona priangan, zona pantura, serta zona Ibu Kota, yaitu Depok, Bekasi, dan Bogor. "Nanti kalau sudah jadi pemimpin kami paham karena pernah merasakan," ungkap dia.

"Mudah-mudahan dengan begitu saya bisa berempati. Kedua, saya bisa mencari solusi yang memudahkan apa yang menjadi keinginan mereka," dia menandaskan.