Sukses

Wiranto: Jangan Jadikan Tahun Politik Momok Menakutkan Bagi Rakyat

Wiranto menekankan kepada partai politik, para kontestan calon kepala daerah, dan pendukungnya agar tidak memakai isu SARA.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan isu mengenai suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tidak layak digunakan sebagai bahan kampanye Pilkada 2018.

"Para pemilih yang akan memilih kontestan tentunya jangan sampai masuk wilayah SARA, karena itu tidak layak digunakan sebagai bagian dari kampannye," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin, 12 Maret 2018.

Mantan Panglima TNI itu menjelaskan isu mengenai identitas politik tersebut, bila dimunculkan dalam kampanye dapat mengganggu persatuan, kesatuan, serta ketenteraman bangsa.

Untuk itu dia menekankan kepada partai politik, para kontestan calon kepala daerah, dan pendukungnya agar tidak menggunakan isu SARA.

"Tidak hanya pilkada. Apakah itu pada pemilu presiden atau pemilu legislatif. Jangan dipakai (isu SARA). Saya kira partai politik sudah setuju masalah ini," tutur Wiranto.

 

2 dari 2 halaman

Jadi Momen Gembira

Wiranto juga menginginkan agar momen tahun politik di 2018 dan 2019 mendatang tidak menjadi momok yang menakutkan.

"Satu hal yang menjadi pesan dari Presiden yang beliau menyatakan bahwa, jangan sampai Pemilu, apakah Pemilu Kepada Daerah, Pemilihan Legislatif, dan Pemilihan Presiden di tahun 2018 sampai 2019, jadi seakan-akan tahun Pemilu, tahun politik ini suatu tahun yang menakutkan. Yang mengganggu stabilitas nasional," kata Wiranto.

Wiranto menginginkan agar momen tahun politik menjadi hal yang menggembirakan bagi masyarakat. 

"Ini merupakan pesta demokrasi yang menggembirakan, yang harus kita sambut dengan satu keceriaan, kebahagiaan, kegembiraan. Bukan menakutkan," kata Wiranto.