Sukses

Di hadapan Ijeck, Tokoh Masyarakat Pematang Lalang Ini Berkaca-kaca

Sementara Ijeck mengatakan kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan kampanye atau Pilgub Sumut.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck berkunjung ke Desa Pematang Lalang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut).

Di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Serdang Bedagai itu, Ketua Yayasan Haji Anif ini melakukan serah terima Madrasah Al Jama'iyah ke masyarakat. Pada acara, tokoh masyarakat Desa Pematang Lalang bernama Abdul Haris menjadi yang pertama memberi kata sambutan.

Pak Haris, sapaan akrabnya, mengaku bersyukur ada orang yang sangat peduli dengan keberadaan pendidikan agama di desa tersebut. Menurut dia, ini perhatian yang tak terhingga karena madrasah yang berdiri tahun 1980-an ini awalnya hanya pondasi bambu reot.

"Sekarang sudah berdiri tegak dengan batu dan keramik. Kami berterima kasih banyak kepada Yayasan Haji Anif dan Pak Ijeck (Musa Rajekshah)," kata Haris dengan mata berkaca-kaca, Senin 12 Maret 2018.

Haris lalu meminta maaf karena meneteskan air mata dan tak sanggup berkata banyak. Dia mengaku sudah lama berdoa dan mengimpikan agar madrasah tersebut ada yang memperhatikan.

"Agar anak-anak di sini bisa mengenyam pendidikan agama. Alhamdulillah sekarang sudah berdiri tegak," ungkap Pak Haris terbata-bata.

Sekretaris Desa Pematang Lalang J Silalahi mengapresiasi kepedulian Musa Rajekshah selaku Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut satu tersebut terhadap generasi Desa Pematang Lalang.

"Nggak tahu lagi saya mau bilang apa. Mau nangis rasanya. Kenapa desa kami seperti ini, dan jarang ada yang peduli. Baru inilah ada yang peduli," ungkap dia.

Meski nonmuslim, Silalahi menegaskan pihaknya sudah berjuang untuk mencari bantuan agar pemerintah bisa peduli terhadap madrasah dan pendidikan agama bagi anak-anak yang beragama Muslim.

"Karena pendidikan agama ini kan pondasi. Mau jadi apa kalau anak-anak kita tidak dibekali pendidikan agama," kata Silalahi.

Silalahi sedikit bercerita saat dirinya pertama kali datang ke Desa Pematang Lalang tahun 1986. Saat itu pondasi madrasah hanya bambu reot seperti yang diceritakan Pak Haris.

"Kami mengajukan bantuan ke tingkat kabupaten dan provinsi tapi hasilnya nihil," ujar Silalahi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tegaskan Bukan Kampanye

Sementara Ijeck mengatakan kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan kampanye atau Pilgub Sumut. Diungkapkannya, jika mau berkampanye, pasti pihaknya akan memilih lokasi yang jumlah penduduknya lebih banyak.

"Lagipula kepedulian atas madrasah ini jauh sudah dilakukan sebelum tahun politik," katanya.

Ijeck menceritakan awal mulanya dia ke Desa Pematang Lalang dan ke madrasah tersebut. Saat itu pada acara 17 Agustus, Ijeck menggelar upacara 17-an di lahan mangrove Percut Sei Tuan. Dari upacara itu dirinya diberitahu ada madrasah yang kondisinya memprihatinkan.

"Dari situlah Yayasan Haji Anif di mana saya sebagai ketuanya langsung tergerak untuk membantu. Dan Alhamdulillah sudah berdiri tegak dan sudah ada Masjid Al Jama'iyah nya di sebelah madrasah ini," ungkap Ijeck.

Acara serah terima diawali dengan penandatanganan prasasti madrasah oleh Musa Rajekshah dan diserahkan ke tokoh masyarakat sekaligus BKM Al Jama'iyah Pematang Lalang, Abdul Haris. Usai itu, masyarakat mengajak Ijeck berfoto bareng.