Sukses

Djarot Ingatkan Kader PDIP Menangkan Pilkada Sumut dengan Rendah Hati

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat meminta para kader PDIP menangkan dirinya dan Sihar Sitorus dengan rendah hati dan tidak sombong.

Liputan6.com, Medan - Seluruh kader PDIP diingatkan untuk bergerak memenangkan pasangan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus dengan santun dalam kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018.

"(Para kader menangkan Djarot-Sihar) Harus tetap rendah hati dan jangan sombong," ujar Djarot di hadapan 1.300 kader PDIP dalam acara Rakercabsus DPC PDI Perjuangan Kota Medan di Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan, Sumatera Utara, Rabu 14 Maret 2018.

Ia juga mengajak seluruh kader PDIP untuk bekerja keras memenangkan dirinya dan pasangannya. Menurut Djarot Saiful Hidayat, target perolehan suara 60 persen realistis.

Mantan Gubenur DKI Jakarta ini mengingatkan masih ada waktu tiga bulan lagi sebelum pencoblosan. Sehingga, dia menegaskan kita semua harus optimis memenangkan pertarungan Pilgubsu 2018.

"Respon masyarakat luar biasa terhadap kita. Ini pencapaian yang baik. Ini menunjukkan masyarakat benar-benar ingin ada perubahan di Sumatera Utara. Benar-benar menginginkan semua urusan mudah dan transparan di Sumatera Utara," jelas Djarot Saiful Hidayat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Kunjungi Lokasi Pengasingan Bung Karno

Sebelumnya, Djarot Saiful Hidayat menyempatkan diri untuk mengunjungi lokasi pengasingan Bung Karno di Desa Lau Gumba, Kecamatan Berastagi, Kabupateb Karo, Sumatera Utara. Dia didampingi sejumlah kader PDIP seperti Baskami Ginting, Taufan Agung Damanik, dan Siti Aminah Peranginangin.

Lokasi pengasingan Presiden RI Pertama Soekarno tersebut kini dijadikan mess atau penginapan yang dikelola Pemerintah Provinsi Sumut.

Djarot lalu melihat ruangan dan tempat tidur yang digunakan Bung Karno bersama mantan Menteri Luar Negeri Agus Salim dan mantan Perdana Menteri Sutan Syahrir selama dalam pengasingan. Kemudian, dia juga melihat pohon beringin dan pendopo yang digunakan Bung Karno untuk bersantai selama diungsikan di Karo.

Menurut Djarot, lokasi pengungsian atau pengasingan Bung Karno tersebut merupakan salah satu situs sejarah yang harus dirawat dan dipelihara. Sebab lokasi yang kini dijadikan mess merupakan salah satu bukti dan saksi sejarah perjalanan dan perjuangan para pendiri bangsa.

"Agar masyarakat tahu Bung Karno pernah diungsikan ke sini," kata cagub yang berpasangan dengan Sihar Sitorus itu.