Sukses

Pasar Rakyat Gratis Jadi Komitmen Dedi Mulyadi jika Jadi Wagub Jabar

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat bernomor urut 4, Dedi Mulyadi, berkomitmen melakukan penataan pasar tradisional di seluruh Jawa Barat.

Liputan6.com, Bekasi - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat bernomor urut 4 Dedi Mulyadi berkomitmen menata pasar tradisional di seluruh Jawa Barat. Pria yang lekat dengan iket Sunda warna putih itu menegaskan pemerintah provinsi harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota.

Sinergitas keduanya dalam rangka mempercepat pembangunan dan penataan pasar tradisional. "Saya memiliki program pasar rakyat gratis. Teknisnya, pemerintah provinsi membangun kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota," katanya, ditulis Senin (19/3/2018).

Kondisi semrawut dan kotor menjadi pemandangan yang biasa tersaji di pasar tradisional. Menurut Dedi Mulyadi, kondisi tersebut harus segera diakhiri karena melahirkan ketidaknyamanan, baik bagi penjual maupun pembeli.

"Pasar tradisional itu identik dengan semerawut dan becek. Ini tidak boleh terlihat lagi di pasar tradisional Jawa Barat. Pedagang dan pembeli harus merasakan kondisi nyaman saat bertransaksi," ucapnya.

Program yang tercetus dari gagasan Dedi Mulyadi ini tidak terlepas dari keluhan pedagang setempat. Asep (56), pedagang ikan di Pasar Baru, mengatakan dia merasa tidak nyaman saat berdagang.

Bukan saja di bagian dalam pasar, di area luar pun kemacetan lalu lintas tak terelakkan karena kendaraan diparkir sembarangan. "Pak, di sini pengap dan becek. Kenapa Bapak enggak takut becek-becekan. Di sini kotor Pak, belum di luar selalu macet," keluh Asep.

 

2 dari 2 halaman

Borong Jengkol

Bupati nonaktif Purwakarta dua periode tersebut terlihat memborong jengkol di Pasar Baru. Beberapa pengunjung pasar dengan tanpa malu-malu meminta jengkol yang dibeli oleh Dedi Mulyadi.

"Saya mau jengkolnya dong, Pak," kata Tiah (38).

Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, sukses menata Pasar Leuwi Panjang menjadi Pasar Ki Sunda. Seluruh kios di pasar tersebut dibagikan secara gratis untuk para pedagang.

Mereka cukup membayar retribusi harian untuk kebersihan. Para petugas kebersihan selalu bersiap di pasar tersebut untuk membersihkan sampah. Dini hari, sampah-sampah itu diangkut dengan menggunakan truk-truk besar menuju Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.