Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan agar seluruh pihak menjaga penyelenggaraan Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada Juni 2018. Termasuk para anggota DPRD di seluruh wilayah Indonesia.
"Jangan sampai Pilkada karena keterbukaan media sosial, banyak berita bohong, fitnah, ada di mana-mana," kata Jokowi dalam sambutannya dalam acara Rakernas II Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Selasa (27/3/2018).
Menurut Jokowi, ADKASI harusnya juga berperan mengedukasi serta memberi pemahaman masyarakat agar tidak termakan isu-isu negatif. Sehingga, masyarakat dapat lebih matang dalam menghadapi dinamika politik saat Pilkada Serentak.
Advertisement
"Jadi tidak mempan ditembak hoaks, kabar bohong, fitnah-fitnah yang tidak baik. Itulah kematangan yang kita inginkan," ucap Jokowi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rukun Lagi Setelah Nyoblos
Sebelumnya, Jokowi kembali berpesan agar hiruk pikuk politik, baik pemilu kepala daerah, pemilu legislatif maupun pemilu presiden 2019, tidak mengganggu kerukunan antarwarga di daerah masing-masing.
"Pilkada, pemilu legislatif, pilpres hanya pesta demokrasi lima tahun, coblos saja, setelah itu ya rukun kembali," kata Jokowi di hadapan sekitar 3.000 warga penerima sertifikat tanah dari lima kabupaten dan kota wilayah Jawa Barat di Gedung Pertemuan Radian Kabupaten Cirebon, Minggu 11 Maret 2018).
Ia meminta perbedaan pilihan politik tidak menjadi alasan untuk berpecah. Jokowi menekankan, persatuan tetap harus dijaga.
"Saya titip, jangan sampai karena beda pilihan, kita jadi tidak rukun, kita jadi tidak bersaudara, tidak rukun antartetangga, antarkampung, jangan sampai tidak saling sapa hanya karena beda pilihan," katanya.
Jokowi menyebut Indonesia merupakan negara besar dengan beragam suku bangsa, bahasa dan agama. Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan Singapura yang hanya memiliki empat suku atau Afghanistan yang hanya memiliki tujuh suku.
Â
Advertisement