Sukses

Mama Emi: Perlu Rumah Sakit Rujukan di Flores dan Sumba

Pembangunan fasilitas kesehatan menjadi program pokok yang digadang Cawagub NTT nomor urut 2, Emelia Julia Nomleni. Menurutnya, dengan kondisi NTT yang terdiri dari pulau-pulau, perlu rumah sakit rujukan di setiap pulau besar.

Liputan6.com, Kupang - Pembangunan fasilitas kesehatan menjadi program pokok yang digadang Cawagub NTT nomor urut 2, Emelia Julia Nomleni. Menurutnya, dengan kondisi NTT yang terdiri dari pulau-pulau, perlu rumah sakit rujukan di setiap pulau besar.

"Untuk kesehatan, kami sedang mengkaji, akan dibangun rumah sakit rujukan di pulau Sumba atau Flores. Karena kondisi provinsi NTT terdiri dari pulau-pulau, kami merancang agar di Flores dan Sumba dibangun rumah sakit rujukan. Ini demi masyarakat," kata Mama Emi, sapaan akrab Emelia.

Hal itu dikatakan Mama Emi saat bertemu dengan warga Desa Wanakaropa, Kacamata Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah, Rabu (28/3).

Mama Emi mengatakan, selama ini masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan perawatan rujukan, karena terkendala jarak.

"Semuanya rujuk ke Kupang, tapi kadang kita sebagai masyarakat kesulitan. Program ini sedang dikaji untuk dijalankan nanti," katanya.

Pasangan Marianus Sae ini menyadari, walau sedang maju sebagai kandidat dalam Pilgub NTT 2018, dia tidak mungkin memberikan janji yang muluk-muluk kepada masyarakat.

"Kita boleh bicara gratis-gratis, tapi jangan sampai itu hanya sekadar janji. Kami tidak mau melakukan hal itu," imbuhnya disambut tepuk meriah masyarakat.

Mama Emi juga mendorong masyarakat agar terus giat mengembangkan perekonomiannya. Sebab, masyarakat adalah pelaku ekonomi, dan tugas pemerintah provinsi adalah memberikan penguatan dan intervensi kebijakan demi memudahkan masyarakat mengembangkan perekonomiannya.

"Bicara soal pemberdayaan ekonomi, program desa mandiri anggur merah tentu tetap diteruskan, tentu dengan kajian dan evaluasi mendalam. Karena itu menjadi kekuatan pemberdayaan ekonomi rakyat. Kekuatan ekonomi itu sesungguhnya bagaimana masyarakat harus mendapatkan penguatan-penguatan pemberdayaan ekonomi dari pemerintah," jelasnya.

"Bahwa industri kita butuhkan, tapi penguatan terhadap perekonomian rakyat lebih penting," tambahnya.

Salah satu program yang menjadi agenda besar paket Marianus Sae-Mama Emi (MaMa), lanjut Mama Emi, adalah memastikan keselamatan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

"Kita juga memperjuangkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. Anak-anak dan perempuan harus mendapatkan perlindungan, termasuk juga mendapatkan pendidikan yang layak. Ini yang akan kami perjuangkan," katanya.

Dengan berbagai program yang direncanakan, Mama Emi berharap kerja sama dan sinergitas antara pemerintah dan pemerintahan kabupaten.

"Koordinasi dan sinergiaitas antara pemprov dan pemkab itu penting. Apa yang terjadi di pelosok tidak dengan serta merta diketahui oleh pihak pemprov. Tapi pasti diketahui oleh pemkab. Kita harus bersinergi bekerja sama membangun NTT. Itulah yang kita bicarakan tentang pemerintahan. Kita tidak bisa berjalan sendiri," tegasnya.

2 dari 2 halaman

Pesan Mama Emi Ini Bikin Haru Kaum Bapak di Sumba

Kedatangan Cawagub NTT nomor urut 2, Emelia Julia Nomleni, ke Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), tidak hanya disambut antusias dua ribu lebih warga. Pidato perempuan berambut putih ini pun menimbulkan rasa haru untuk sebagian besar warga.

Rasa haru tersebut tiba ketika Mama Emi, sapaan akrab Emelia, menyampaikan pesan khusus kepada kaum bapak di Provinsi Seribu Pulau ini.

"Bagi kaum lelaki, kaum bapak, kalau memiliki anak perempuan, jagalah dia dengan baik. Didiklah dia dengan penuh kasih sayang. Suatu saat, dia bisa tumbuh dan muncul sebagai seorang pejuang dan pemimpin," ucap Mama Emi, Senin (26/3).

"Dengan itu, mereka bisa berguna bagi banyak orang, dan bisa memberikan pengharapan sekaligus penghargaan bagi keluarga," lanjut Mama Emi yang disambut riuh tepuk tangan ribuan warga, khususnya bapak-bapak.

Mama Emi bercerita, sewaktu diberi kesempatan mendampingi Marianus Sae untuk maju dalam ajang Pilgub NTT 2018, insinyur perempuan tersebut menerimanya dengan perenungan yang dalam.

"Saya merenung, kalau saya menolak mencalonkan diri menjadi wakil gubernur, maka saya sedang mematikan harapan para perempuan-perempuan muda yang baru tumbuh. Saya sedang mematikan langka anak-anak perempuan kita," kata Mama Emi.

"Saya harus bisa memberikan jalan dan contoh, bahwa di depan anak-anak perempuan kita, terhampar harapan yang luas," kata Mama Emi yang lagi-lagi memicu riuh tepuk tangan ribuan warga.

Dengan kedatangannya ke Sumba ini, Mama Emi mengakui mendapatkan banyak energi positif. Energi itu, menurut dia, bisa membuatnya selalu mempunyai harapan dan semangat dalam menjalani masa-masa kampanye sampai pada pemungutan suara pada 27 Juni nanti.