Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Presiden ke-6 Indonesia berbagi tips tentang cara memilih sosok calon wakil presiden yang tepat pada Pilpres 2019.
SBY diketahui berhasil memenangi kontestasi Pilpres 2004 dan 2009. Pada periode pertama, dia menggandeng Jusuf Kalla atau JK. Untuk periode kedua, dia memilih sosok Boediono.
"Waktu saya memilih dan menentukan, baik Pak Jusuf Kalla maupun Pak Boediono, Allah izinkan, pasangan kami berhasil untuk menjadi presiden dan wakil presiden. Berarti pilihan saya tidak keliru," tulis SBY dalam akun resmi Facebook-nya, Jumat (30/3/2018).
Advertisement
Menurut dia, dalam memilih seorang pendamping untuk Pilpres 2019, haruslah melihat utuh sosok tokoh yang menjadi target.
"Tentu harus memilih seorang pendamping capres, capres itu harus melihat secara utuh. Ya integritasnya, kapasitasnya, mungkin juga chemistry-nya, kecocokannya maksud saya. Kemudian dengan pasangan itu kemungkinan untuk menang besar," ucap SBY.
Dia meminta seorang capres jangan keliru memilih cawapresnya. Bisa jadi, usahanya dalam Pilpres 2019 tidak berhasil mendulang suara.
"Jangan keliru memilih pasangan yang salah. Kemudian itu tidak berhasil. Dan itu saya jadikan patokan itu dulu," jelas SBY.
Â
Tanpa Paksaan
Dia mengingatkan, saat memilih baik JK maupun Boediono, itu berdasarkan pilihannya sendiri sehingga tidak ada paksaan.
"Tidak ada yang mendikte, tidak ada yang memaksa saya untuk memilih. Baik Pak JK maupun Pak Boediono. Juga bukan permintaan Pak JK maupun Pak Boediono. Sepenuhnya saya mengambil keputusan. Sehingga saya bertanggung jawab dengan pilihan itu," pungkas SBY.
Advertisement