Sukses

Trik Nurdin Halid Siasati Banjir Jadi Uang

Cagub Sulsel, Nurdin Halid Punya Trik Siasati Bencana Banjir Jadi Uang

Liputan6.com, Barru Hampir sama dengan Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Cagub Sulsel) lainnya, Nurdin Halid sepertinya tak kehabisan akal untuk memberikan solusi menanggapi kompleksnya keluhan masyarakat disela-sela kampanyenya.

Salah satunya keluhan petani di Kelurahan Labakkang, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Barru, Sulsel. Dimana petani setempat mengeluhkan besarnya kerugian yang dialami ketika musim hujan tiba. Air sungai di daerahnya meluap dan menggenangi sawah mereka hingga berujung rusaknya tanaman padi.

"Masalah ini hampir selalu terulang tiap musim hujan tiba dan pemerintah tidak memperhatikannya. Semoga pak Nurdin Halid ketika terpilih sebagai Gubernur Sulsel nantinya, bisa mengatasi ini," keluh salah seorang perwakilan petani di Kelurahan Labakkang, Daeng Pannu kepada Cagub Sulsel, Nurdin Halid saat berkampanye di Kelurahan Labakkang, Minggu (1/4/2018).

Menanggapi keluhan petani tersebut, kandidat nomor 1 yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Sulsel, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar itu menuturkan sejak awal ia telah menyiapkan solusinya. Sebab, permasalahan yang terjadi di masyarakat memang memotivasinya untuk pulang kampung demi mengabdi di Sulsel.

"Inilah yang menuntut saya untuk turun ke masyarakat di berbagai daerah agar tahu permasalahannya. Saya memang mau membangun kampung, bukan karena panggilan kekuasaan, tapi panggilan pengabdian," ujar Nurdin Halid.

2 dari 2 halaman

Program Sejuta Kolam Tampung Luapan Banjir

Ia menjelaskan, strategi yang ia canangkan ialah "menyulap" bencana banjir menjadi uang. Caranya dengan memprogramkan sejuta Kolam menampung luapan banjir.

"Di daerah sungai dan danau apabila terjadi banjir, kita menciptakan sejuta kolam yang akan menciptakan uang. Kalau satu kolam saja dipelihara empat ekor ikan nila, kemudian dibudidayakan bisa untung hingga jutaan rupiah," ungkap Nurdin Halid.

Secara sederhana, kata dia, pemerintah nantinya terlebih dahulu menyiapkan pembangunan tanggul untuk mencegah banjir.

"Kalau belum teratasi, barulah dibangunkan bendungan. Apabila masih mengalami kebanjiran, area banjir itu kemudian dialihkan ke dalam program sejuta kolam," Nurdin Halid menandaskan.