Sukses

Kunjungi Pasar Lawang dan Singosari, Gus Ipul Ajak Coblos Sebelah Kanan

Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memanfaatkan masa kampanye untuk mengunjungi Pasar Lawang dan Singosari di Kabupaten Malang dengan memperkenalkan cara mencoblos yang benar kelak ketika di TPS dan pilih yang di sebelah kanan.

Liputan6.com, Jakarta - Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, memanfaatkan masa kampanye untuk mengunjungi Pasar Lawang dan Singosari di Kabupaten Malang, Senin (2/4/2018).

Pada pedagang dan warga, Gus Ipul memperkenalkan cara mencoblos yang benar kelak ketika di TPS, saat Pilkada Jawa Timur 27 Juni 2018.

"Jangan lupa, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara sekalian, pilih yang di sebelah kanan. Insya Allah baik. Barokah. Gambar saya dan Mbak Puti ada di kanan,” kata Gus Ipul di kerumunan warga di Pasar Lawang, Malang.

Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini juga menegaskan bahwa dirinya merupakan pasangan calon nomor urut dua. "Jangan lupa coblos nomor 2 nggih,” ujarnya.

Gus Ipul juga sempat berbincang ringan dengan penjual sate dan mencoba memotong daging bahan sate. “Gus Ipul, saya sudah dengar nama sampeyan. Saya akan pilih nomor 2,” kata penjual sate itu.

Begitu juga ketika melihat seorang ibu kesulitan menembus ramainya pembeli, Gus Ipul juga membantu dengan menggendong bayi hingga keluar dari kerumunan pengunjung.

“Matur nuwun Gus Ipul,” kata ibu itu.

Saat berada di Pasar Singosari, Gus Ipul sempat mengajak beberapa pengunjung untuk makan siang bakwan khas Malang yang ada tepat di pintu masuk pasar.

Dialog dengan pengunjung dan pedagang juga terus dia lakukan sepanjang perjalanannya masuk ke dalam lorong-lorong pasar.

Pasangan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno itu juga menanyakan perihal pendapatan harian para pedagang hingga taraf kehidupannya.

Gus Ipul kembali menegaskan komitmennya untuk merevitalisasi pasar-pasar rakyat di Jawa Timur.

“Saya dan Mbak Puti akan melindungi pasar-pasar tradisional,” kata Ketua PBNU itu.

Dikatakan Gus Ipul, dengan revitalisasi pasar, maka tingkat penjualan pedagang diyakini dapat meningkat dan dapat menimbulkan suasana yang kondusif untuk melakukan kegiatan transaksi jual-beli.

"Bahkan kebijakan ini dinilai pro perempuan. Melihat pasar menjadi tempat di mana kaum perempuan banyak beraktivitas," tutur wakil gubernur Jawa Timur dua periode ini.

 

(*)