Liputan6.com, Medan - Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus merasa miris mendengar masih banyak masyarakat di Sumut yang merupakan kaum marjinal. Sihar pun bertekad untuk memajukan kehidupan masyarakat agar tidak termarjinalkan.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan visi-misi yang diusung Sihar Sitorus bersama Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat. Hal itu akan dilakukan agar tak ada lagi warga merasa sebagai anak tiri.
Pasangan yang terkenal dengan jargon Djoss ini akan menjadikan program yang diusung harus cepat direalisasikan bila terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
Advertisement
Program itu dibuat berdasarkan keluhan warga yang langsung didengar Sihar saat mengunjungi sejumlah daerah. Seperti di kawasan Hamparan Perak, Kota Sibolga, dan Tapanuli Tengah, serta sejumlah daerah lainnya.
Sihar berujar, warga yang didatanginya tersebut merasa sebagai kaum termarjinalkan atas dasar tidak meratanya pembangunan yang dirasakan.
"Saya dan Mas Djarot berkunjung ke berbagai daerah di Sumut. Kami banyak mendengar pernyataan warga yang merasa daerahnya termarjinalkan, merasa dianak tirikan," kata Sihar di Medan, Sumatera Utara, Selasa 3 April 2018.
Dia merasa sedih mendengar pernyataan warga tersebut. Sihar menegaskan tak bisa langsung menyalahkan warga atas rasa dan penilaian tersebut, mengingat pemikiran itu terbentuk atas progres pembangunan yang tidak dirasakan warga.
"Mereka, warga berpikiran dan merasa sebagai kaum marjinal, karena mereka merasa terpinggirkan. Tidak merasakan pembangunan yang dibutuhkan mereka di daerahnya. Jadi, tidak bisa disalahkan mereka," papar Sihar Sitorus.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Wujudkan Pembangunan Merata
Tak hanya itu, Sihar menilai, pemerintah memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang tanggung jawabnya bermuara kepada masyarakat. Hal ini pula, kata dia, yang akan dilakukan oleh Djoss untuk mewujudkan pembangunan merata di Sumut.
"Tupoksi inilah yang dilaksanakan, direalisasikan sebagai pertanggungjawaban. Masyarakat pasti tahu apa yang dibutuhkan untuk daerah mereka. Tentunya, hal tersebut sebagian besar adalah infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat," tutur Sihar.
Menurutnya, yang dibutuhkan masyarakat adalah realisasi dari apa yang sangat dibutuhkan dan itu hak untuk mendapatkannya.
"Dengan filosofi otak pintar, perut kenyang, dompet berisi dan hati senang, itulah yang diinginkan masyarakat. Didorong dengan apa yang dibutuhkan masyarakat, bukan hal yang tak mungkin Sumut menjadi luar biasa," tegas Sihar.
Advertisement