Liputan6.com, Gresik - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak melakukan kunjungan ke PT Polowijo Gosari Group, Gresik, Jawa Timur pada Rabu 4 April 2018. Dalam kunjungannya ke perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pupuk dan tambang dolomit ini, Emil disambut oleh Founder PT Polowijo Gosari Group A Djauhar Arifin beserta putra-putranya.
Ia pun memaparkan tentang arah industri masa depan Jawa Timur terutama di daerah pesisir utara agar mengutamakan nilai tambah atau added value dan re-ekspor.
Baca Juga
Menurut orang nomor satu di Trenggalek ini, Poliwijo merupakan perusahaan yang berkembang luar biasa dan mampu menjadi katalis pembangunan wilayah.
Advertisement
"Di sini saya mendapatkan gambaran yang luar biasa tentang kekuatan terbesar dari sebuah bangunan besar adalah entrepreneur dari masyarakatnya dan Polowijo bisa berkembang menjadi grup yang luar biasa di capital market dan potensi ke depan. Yang mana sudah menembus batas-batas perusahaan bahkan sudah menjadi katalis pembangunan wilayah," ujar Emil Dardak.
Dia menilai, apabila perekonomian Jawa Timur ingin benar-benar maju, maka tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah semata, namun juga melibatkan sektor swasta.
Emil pun mencontohkan dolomit buatan PT Polowijo Gosari Group merupakan inovasi yang mampu menjadi pupuk organik, bahkan komponen pesawat terbang. Ia menilai ini mampu mendorong industri yang memiliki multiplier efek ke sektor lain.
"Inovasi dan nilai tambah ini penting seperti dolomit mendorong industrialisasi multiplier efek yang luar biasa karena mendorong pupuk yang berkualitas tinggi kemudian mendorong sektor pertanian," kata Emil Dardak yang berpasangan dengan Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa ini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Pemerintah Harus Turut Serta
Tidak hanya itu, Emil menyebut pemerintah ke depan harus menjadi orkestrator industri di Jawa Timur. Orkestrator ini, kata dia, berfungsi menyinergikan berbagai potensi industri yang ada di Jawa Timur, salah satu contoh upaya tersebut adalah belanova.
"Belanova atau belanja inovasi daerah adalah memanfaatkan peraturan pemerintah tentang inovasi dimana APBD ini bisa kita manfaatkan sebagai katalis inovasi," ucapnya.
Emil juga memaparkan permasalahan Jawa Timur tentang tingginya impor bahan baku industri. Ke depannya, ia mengaku ingin mendorong arah industri Jawa Timur adalah re-ekspor karena pasar market Asean masih sangat besar dengan jumlah penduduk 600 juta.
"Apa yang harus didorong oleh Jawa Timur sebisa mungkin re-ekspor. Kalaupun kita banyak mengimpor bahan baku katakanlah 60 persen untuk memenuhi market yang memang masif di Jawa termasuk Jawa Timur dengan 40 juta penduduk, namun kita juga re-ekspor ke luar misalnya ke Malaysia, negara-negara Asean, dengan market Asean yang berjumlah 600 juta jadi re-ekspor menjadi penting," pungkas Emil.
Advertisement