Liputan6.com, Jakarta - Relawan lintas komunitas menggelar saweran untuk memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Sudirman Said-Ida Fauziah. Mereka menggagas Gerakan Sepuluh Ribu (Gasebu).
Kegiatan ini diinisiasi kelompok relawan independen. Deklarasinya digelar di Patra Jasa Convention Hall, Kota Semarang, Minggu (8/4/2018).
Sudirman Said, menilai Gasebu sebagai bentuk partisipasi warga untuk menekan mahalnya biaya politik yang tinggi. Ia mengatakan mahalnya biaya politik bisa dikurangi dengan saweran bersama warga Jateng.
Advertisement
Gasebu adalah gerakan donasi 10 ribu yang menjadi sebuah gerakan saweran, partisipasi berbasis kesadaran dan swadaya untuk melakukan perubahan bagi Jateng.
"Kita ingin betul-betul mengajak demokrasi sebagai partisipasi warga, karena prihatin betul sampai hari ini banyak kepala daerah ketangkap KPK," kata pria yang akrab disapa Pak Dirman ini.
Ia berharap gerakan semacam Gasebu diadopsi di daerah lain. Dengan begitu, Gasebu bisa menjadi inspirasi politik.
"Karena, cara mempeorleh jabatan dengan segala cara apalagi korupsi itu tidak benar, dan kita ingin mengubah itu, kami sangat bersyukur, relawan dengan inisiatif menggelar Gasebu ini," ungkap Sudirman.
Ia menjelaskan hasil Gasebu akan digunakan untuk membiayai kampanye Pilgub hingga 27 Juni 2018 mendatang. Sementara itu, perwakilan jaringan relawan Jateng Zumroni menegaskan komitmen memenangkan Sudirman-Ida.
"Para relawan mengedepankan etika dalam berpolitik dengan menjadikan Pilgub, sebagai sarana merajut persatuan, pendidikan politik, rakyat demi kemajuan Jateng," katanya saat membacakan ikrar relawan Jateng untuk Dirman-Ida.
Sudirman Said didampingi pimpinan dan tokoh relawan menggelar kain untuk saweran para relawan yang hadir dalam deklarasi tersebut. Para relawan lain yang tidak bisa hadir juga bisa turut menyukseskan gerakan Gasebu tersebut melalui laman website www.saweranjateng.id.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini
Bacakan Kontrak Politik
Dalam kesempatan tersebut, Pak Dirman juga membacakan kontrak sosial politik yang berisi empat poin utama, yakni menjadi pemimpin rakyat, melakukan penguatan rakyat, mendengar aspirasi dan berkomitmen untuk merealisasikan 22 program janji kerja.
Penandatanganan tersebut dilakukan dihadapan 650 relawan lintas jaringan dari 35 kabupaten dan kota di Jateng. Ratusan relawan tersebut diantaranya mulai dari gerakan majelis desa, rembug reboan, hingga gerakan kemandirian Oke Oce Ayo Obah.
Advertisement