Liputan6.com, Kupang- Berdasarkan data yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Daftar Pemilih Sementara masyarakat NTT sebanyak 3.079.903 orang.
Dari jumlah itu, masih ada 494.656 orang yang sudah masuk dalam DPS, tapi belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), sehingga terancam tidak memiliki hak pilih.
Hal ini menarik rasa prihatin dari cawagub Emellia Julia Nomleni. Mama Emi, sapaan akrab Emellia, mengatakan beban ini tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada KPU ataupun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Advertisement
“Kita sebagai pasangan calon juga harus ikut mengambil peran ini. Kita sedang memberikan dorongan, baik kepada partai maupun relawan untuk tidak saja menggunakan haknya, tapi harus mendorong masyarakat untuk mengurus e-KTP-nya,” kata Mama Emi, Senin (9/4/2018).
Baca Juga
Perempuan berambut putih ini merasa bersyukur karena jumlah warga yang belum memiliki e-KTP sudah mulai menurun.
“KPU provinsi NTT kemarin menginformasikan sekitar satu juta lebih warga yang bermasalah. Sekarang sudah turun menjadi 400-an ribu,” terangnya.
“Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah jangan membebankan hal ini hanya kepada KPU ataupun Disdukcapil. Semua orang harus saling mengingatkan, agar bisa segera mengurusnya,” ucapnya.
Pasangan Marianus Sae itu menjelaskan, persoalan yang dihadapi sekarang ini menjadi catatan untuk diperbaiki ke depan.
“Ini menjadi catatan, ke depan kita memaksimalkan pelayanan kepada semua masyarakat. Kalau tidak ada pemilu kan kita tidak tahu berapa banyak yang belum mengurus e-KTP-nya. Kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja. Ini tugas semua pihak, walaupun hanya sekedar menyarankan kepada masyarakat untuk mengurusnya,” sarannya.
Mama Emi mengatakan, persoalan pelayanan masyarakat harus menjadi prioritas dalam penyelenggaraan pemerintah.
Menurut dia, kalaupun ke depan dilakukan penertiban terhadap masyarakat dalam hal kepemilikan e-KTP, hal paling penting yang perlu dilihat adalah proses pelayanan. “Kita boleh saja menertibkan, tapi hal paling penting adalah proses pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
“Kita boleh tertibkan jika pelayanan sudah maksimal. Pola-pola pelayanan pendekatan dilakukan lebih dulu. Bagaimana kita bisa menertibkan, jika kita sebagai penyelenggara belum maksimal melakukan pelayanan?” ucapnya.
Layani Masyarakat NTT dengan Hati
Pasangan calon Marianus Sae-Emelia Nomleni (MS-Emi) menilai banyak problem masyarakat NTT yang belum bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pasangan nomor urut 2 tersebut siap bekerja dan melayani rakyat NTT dengan hati.
"Masih banyak mama yang menangis karena anaknya kurang minum dan makan yang cukup, tidak dapat menyekolahkan anaknya, mengalami kekerasan, kesulitan mendapat akses kesehatan dan tidak bisa menjual hasil kebunnya karena akses jalan yang rusak," kata Emelia.
Hal itu dikatakan Mama Emi, sapaan akrab Emelia, saat menyampaikan visi dan misi MS-Emi dalam Debat Cagub-Cawagub NTT di studio iNews, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
"Karena itu, NTT butuh pemimpin yang terus hadir, dekat dan melayani dengan hati. Marianus Sae-Emi Nomleni hadir untuk melayani NTT," kata Mama Emi yang mengenakan baju putih.
Dengan APBD NTT yang sekarang berjumlah Rp 4,8 T, kata Mama Emi, pihaknya akan menghitung dengan teliti dan memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan harus dengan tepat.
"Visi kami adalah terwujudnya masyarakat NTT yang sejahtera dan berbudaya, berkeadilan dan demokratis, berkualitas dan berdaya saing, yang dimulai dengan membangun dari desa," ujar perempuan berambut putih tersebut.
Hal itu, kata Mama Emi, akan diwujudkan dalam 2 cita Marianus Sae-Emi Nomleni, yakni NTT Berdaya dan NTT Bekerja.
"NTT berdaya kami fokuskan pada pendidikan, kesehatan, pembedayaan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak," papar politikus PDI Perjuangan ini.
NTT Berdaya, sambung dia, akan dijalankan bersama NTT Bekerja. "Dengan terjaminnya kebutuhan dasar, cukup air, cukup pangan, NTT terhubung dan semua punya kerja," kata Mama Emi mengakhiri pemaparan visi misinya dan disambut riuh pendukung.
Advertisement