Liputan6.com, Majalengka - Calon wakil gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, diminta menjadi pemimpin Jabar yang dapat membuat program berpihak pada warga miskin dan pesantren.
Hal itu diminta saat pasangan calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini berkampanye di Komplek Pasar Cikijing, Majalengka, Jawa Barat, pada Sabtu, 7 April 2018.
Beberapa curhatan warga kepada Uu di antaranya dapat menggratiskan PBB yang nilainya Rp 100 ribu atau disubsidi oleh pemerintah, sembako murah, dan meningkatkan pendidikan pesantren serta kesejahteraan bagi para kiai dan ulama.
Advertisement
"Kami mendambakan pemimpin yang adil dan bijaksana. Karenanya persoalan kemiskinan masih menjadi persoalan besar di Jawa Barat. Warga miskin ingin digratiskan atau disubsidi bayar pajak, kami ingin Rindu (Ridwan Kamil-Uu) mewujudkannya," ujar salah seorang warga, Soleh.
Selain itu, Yani, ibu rumah tangga, berharap jika Rindu terpilih memimpin Jabar dapat membuat harga-harga sembako murah. "Sekarang harga sembako di kota dan di desa sama, padahal pendapatan warga desa lebih sedikit dibandingkan warga kota," kata Yani.
Sementara itu, Kiai Ikin Zaenal Muttaqin meminta kepada Rindu (Ridwan Kamil-Uu) agar dapat mewujudkan pendidikan pesantren modern, menyejahterakan kiai, ulama, dan guru ngaji.
"Prasarana pendukung pendidikan harus ditunjang oleh pemerintah. Begitupun peningkatan kesejahteraan kiai dan guru ngaji, pemerintah harus hadir di sini," kata Ikin.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cari Solusi Terbaik
Menanggapi curhatan, Uu menyatakan pihaknya menerima semua masukan untuk kemudian dicarikan solusi terbaiknya. Terkait pajak yang minta digratiskan, dia mengatakan hal itu terkait kebijakan yang melibatkan banyak lembaga terkait.
"Itu akan menjadi pemikiran kami, karena Rindu sepakat menjadi pemimpin itu harus menjadi keuntungan bagi masyarakat yang kurang beruntung," ucap Uu.
Soal sembako murah, lanjutnya, Rindu punya program distribusi pertanian secara berkelanjutan. Ke depan, kata Uu, untuk memutus rantai distribusi yang panjang dan membuat produk jadi mahal, maka akan dibuat aplikasi marketing digital.
"Yakni petani dapat menjual hasil panennya langsung kepada konsumen, dampaknya harga menjadi murah," tuturnya.
Untuk meningkatkan pendidikan pesantren, lanjut dia, Rindu punya program Jabar Juara, yakni juara dalam bidang agamanya. Dengan begitu, pemerintah harus membantu sarana dan prasarana pendidikan pesantren.
"Mau maju pendidikan, maka harus didukung dengan pembangunan fasilitas pendidikan, sejahtera kiai, ulama dan guru ngajinya, maka anggaran untuk gaji mereka harus ditingkatkan," paparnya.
Â
Advertisement
Program untuk Pesantren
Oleh karena itu, Uu menegaskan jika Rindu juga sudah memiliki program untuk memberdayakan pesantren untuk nantinya menghasilkan produk-produk yang bisa dijual.
"Program Rindu untuk pesantren adalah one pesantren, one product, setiap pesantren bisa menghasilkan produk yang bisa dijual keluar sehingga menambah pendapatan dan meningkatkan kewirausahaan sehingga pesantren bisa lebih berdaya," kata Uu.
Untuk mewujudkan semua itu, Uu meminta seluruh kader dan simpatisan PPP untuk menyampaikan program Rindu ke seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat identitas partai. Menurut dia, setiap kader harus berani membicarakan Rindu, jangan malu, takut jadi musuh, atau takut tidak enak sama yang lain ketika bicara Rindu dan programnya.
"Mulai hari ini, kader harus berani bicara Rindu di mana pun, di pos ronda, di terminal, di pasar dan lain-lain," terangnya.
Menurut Uu, untuk memenangkan konstetasi pilkada ini, tidak bisa mengandalkan hujan turun dari langit, tapi harus ikhtiar dan kerja keras. Sebab, takdir Allah akan mengikuti ikhtiar kita. Karena itu, mulai hari ini perkuat jaringan yang sudah ada.
"Kalau mengandalkan saya dan Kang Emil untuk blusukan ke semua pelosok tentu tidak mungkin karena terbatas karena jarak yang sangat jauh. Melalui tangan-tangan para kader daerah, saya minta untuk bicara tentang Rindu dan program-programnya kepada warga," kata Uu.