Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan menyebut, gerakan #2019GantiPresiden hal biasa. Apalagi gerakan itu telah mendapat respons dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Santai sajalah, lucu-lucuan saja itu. Yang penting itu bagian dari demokrasi tidak usah ditanggapi spaneng. Santai saja ujung-ujungnya rakyat yang menentukan," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 10 April 2018.
Dia menyebut #2019GantiPresiden merupakan bentuk kebebasan berdemokrasi dan terpenting gerakan itu juga tidak menjurus ke arah fitnah ataupun adu domba.
Advertisement
Tak hanya itu, Taufik mengatakan gerakan itu juga sebagai bentuk optimisme masyarakat untuk menyambut demokrasi.
"Sepanjang tidak menjurus ke arah fitnah, adu domba, hastag kebencian, itu wajar-wajar saja," jelas Taufik.
Sebelumnya, PKS mencetuskan gerakan #2019GantiPresiden sebagai bentuk perlawanan atas gerakan dukungan 'Dua Periode' oleh pendukung Jokowi. Politisi PKS Mardani Ali Sera, sebagai penggagas mengatakan gerakan ini sah secara konstitusional.
Respons Jokowi
"Gerakan #2019GantiPresiden merupakan antitesa dari gerakan yang sudah bergulir yaitu 'Dua Periode' untuk Pak Jokowi. Ini juga gerakan sah, legal dan konstitusional," kata Mardani dalam keterangan tertulis, Rabu 4 Maret 2018.
Jokowi ikut berkomentar tentang gerakan itu. Di hadapan relawan, Jokowi menyindir pihak yang ingin ganti presiden lewat kaus.
"Sekarang isu kaus ganti presiden 2019. Masa dengan kaus bisa ganti presiden," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu, 7 April 2018.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement