Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman dalam waktu dekat. Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menyikapi pertemuan tersebut sebagai hal yang wajar dalam politik. Gerindra tidak khawatir PKS akan meninggalkan koalisi.
Riza menyebutkan bahwa dalam politik harus saling menghormati dan menghargai. Pihaknya tidak bisa melakukan intervensi atas pertemuan tersebut.
"Kita tentu tidak bisa mengatur mengintervensi partai lain. Jadi kami mempersilakan semua partai untuk melakukan silaturahmi, koordinasi, lobi-lobi, siapapun termasuk partai Demokrat," ujar Riza ketika dihubungi, Jumat (20/4).
Advertisement
Dia memandang SBY bertemu dengan Sohibul sebagai silahturahmi antar elite politik. Riza yakin hak tersebut tidak mengganggu soliditas hubungan antara PKS dan Gerindra yang sudah dibangun sejak lama.
"Kami yakin juga PKS yang selama ini sudah berhubungan baik dengan Gerindra apalagi sama-sama di oposisi juga punya komitmen punya kesamaan pandang kebersamaan yang panjang dan sebagainya, kami yakin dan optimis juga PKS akan berkoalisi dengan Gerindra," kata dia.
Karenanya, Gerindra tidak khawatir pertemuan tersebut akan mengguncang koalisi Gerindra-PKS. Riza menilai sah saja partai lain melobi PKS. Gerindra pun melakukan hal sama dengan membuka komunikasi politik dengan partai lain termasuk Demokrat.
"Jadi kami tidak punya kekhawatiran yang berlebihan. Sekalipun PKS banyak dilobi oleh partai-partai, itu sah sah saja," kata dia.
Sebelumnya, Waketum Demokrat Syarief Hasan mengatakan SBY berencana bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman pekan ini. Namun, karena jadwal SBY bersilaturahmi di Banten, pertemuan tersebut pun ditunda. Rencana itu akhirnya diundur pada sekitar menjelang tutup bulan April ini.
"Pertemuannya memang rencananya minggu ini, tapi ditunda. Iya, diperkirakan setelah acara di Banten lah, di atas tanggal 25 April," kata Syarief saat dihubungi.
Reporter:Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com