Sukses

Duduk Sebelah Maruarar Sirait, Waketum Gerindra: Tanda Bersatu Nih....

Spontan hal ini membuat semua peserta diskusi yang hadir tertawa. Sedangkan Maruarar hanya tersenyum.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menghadiri diskusi bertajuk "Pemilu dan Biaya Politik" yang digelar di kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Jumat (20/4). Dalam acara tersebut, Ferry duduk di sebelah politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait.

Awalnya, Ferry yang duduk di tengah sempat menyampaikan pandangannya terkait pemilu dan biaya politik. Usai berbicara, Maruarar yang telat datang langsung duduk di samping Ferry.

Saat Ferry menyambut Maruarar, dia pun langsung mengatakan. "Tanda bersatu, nih," kata Ferry.

Spontan hal ini membuat semua peserta diskusi yang hadir tertawa. Sedangkan Maruarar hanya tersenyum.

Sebelumnya diketahui, Ketua Tim Pemenangan Pilpres Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menemui Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy). Sandi datang sebagai utusan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Semalam saya ditemui Sandi yang ditunjuk oleh Pak Prabowo sebagai Ketua Tim Pemenangan Pemilu Presiden Partai Gerindra. Di antara pertemuan itu, karena dia Wakil Gubernur DKI Jakarta, kita juga berbicara dengan DKI hubungan antara PPP dengan pemerintah provinsi, tetapi Beliau juga menyampaikan bahwa mengkonfirmasi apa yang saya sampaikan bahwa Prabowo masih terus menanyakan kemungkinan adanya posisi calon wakil presiden itu. Betul dilanjutkan pertemuan antara Pak Luhut dan Pak Prabowo langsung, dan ternyata hasilnya menunggu," kata Rommy saat ditemui Liputan6.com di kediamannya, Jakarta, Jumat (20/4).

 

2 dari 2 halaman

Kemungkinan Bersatu

Menurut dia, Sandiaga mencoba membicarakan kemungkinan kedua pemimpin ini bergabung. "Dan tadi malam masih soal itu, melihat kemungkinan-kemungkinan kedua pemimpin ini (bergabung)," jelas Romi.

Rommy juga mengungkapkan, Sandiaga membeberkan tiga opsi Gerindra dalam Pilpres 2019. Peluang Prabowo bersama Jokowi pun menurutnya terbuka.

Menurut Rommy, ada salah satu opsi jika bergabung harus lengkap dengan fortopolio di bidang ekonomi. Atau kata lain, ada tawaran kursi menteri di sektor ekonomi.

"Kemudian yang ketiga, Sandi secara tegas menggambarkan. Opsinya masih terbuka. Bisa Prabowo maju sendiri. Bisa Prabowo menunjuk orang lain maju, dan juga bergabung dengan Pak Jokowi sebagai Wakil Presiden, dengan komposisi fortopolio utama di bidang ekonomi," tutur Rommy.

Dia pun menyebut jika kedua pasangan ini maju, maka tidak ada lagi lawan, sehingga bisa terjadi aklamasi nasional.

"Enggak ada. Maka saya bilang. Kalau dua pemimpin ini bersatu, maka akan ada aklamasi nasional," kata Rommy.