Sukses

Ganjar-Yasin dan Sudirman-Ida Adu Argumen di Debat Pilkada Jateng

Debat terbuka Pilkada Jateng 2018 yang bertema kesejahteraan sosial diawali dengan pemaparan visi misi dari tiap pasangan cagub.

Liputan6.com, Semarang - Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah 2018, Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah beradu argumentasi dalam Debat Terbuka Pilkada Jateng yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi di Hotel Patrajasa Semarang, Jumat malam.

Debat terbuka Pilkada Jateng 2018 yang bertema kesejahteraan sosial diawali dengan pemaparan visi misi dari tiap pasangan cagub.

Pasangan Cagub Ganjar-Yasin mengungkapkan beberapa visi misinya seperti mewujudkan Provinsi Jateng yang berdikari dan sejahtera, pemerataan pembangunan, melahirkan masyarakat yang religius, serta tetap "mboten korupsi, mboten ngapusi" (tidak korupsi, tidak berbohong).

Sedangkan visi misi yang dipaparkan pasangan Cagub Sudirman-Ida antara lain, menurunkan angka kemiskinan, menciptakan lapangan kerja dengan melahirkan dan mengembangkan 1 juta wirausahawan perempuan muda.

Cawagub bernomor urut 1 Taj Yasin Maimoen membanggakan prestasi Gubernur Ganjar Pranowo yang berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 2,21 persen, bahkan menduduki peringkat kedua di tingkat nasional.

Menanggapi itu, Cawagub Ida Fauziyah berpendapat bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo gagal mencapai target penurunan kemiskinan, meski diakui angka kemiskinan menurun 2,21 persen.

"Angka kemiskinan di Jateng bisa lebih ditekan jika Pemprov berkoordinasi dengan pemerintahan pusat, kabupaten, pihak swasta dan perguruan tinggi," ujar Ida, Jumat (20/4/2018) seperti dilansir dari Antara.

Pada sesi kedua debat Pilkada Jateng, Cagub Sudirman Said langsung melempar pertanyaan kepada Ganjar Pranowo mengenai perkembangan perekaman data KTP elektronik di Jateng.

Menjawab hal tersebut, Ganjar tidak bicara data yang ditanyakan oleh Sudirman Said, namun mengaku memiliki data karena selalu meminta laporan perkembangan perekaman KTP-e setiap hari.

"Perekaman bisa cepat atau lambat bergantung peralatan, listrik, kondisi dan suplai blangko dari Kemendagri. Gus Dirman pernah jadi menteri, kalau kementerian mampu melakukan pengadaan cepat, itu bisa terdistribusi. Saya mengakses langsung dengan membuat grup WhatsApp, setiap hari saya mengetahui persis. Kita sosialisasi, sampaikan inovasi ke masyarakat, mempercepat perekaman," ujar Ganjar.

 

2 dari 2 halaman

Debat Ganjar - Sudirman

Menurut Ganjar, pemimpin tidak bisa asal bekerja karena justru menyalahi aturan sehingga dirinya hanya bisa melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat proses perekaman dan pencetakan KTP-e.

Ganjar kemudian mempertanyakan Sudirman yang berjanji membuka lima juta lapangan kerja dalam waktu lima tahun.

Ganjar menyangsikan janji Sudirman dalam pembukaan lapangan kerja, karena untuk merealisasikan itu maka dibutuhkan pertumbuhan ekonomi 19-20 persen.

"Maaf kayaknya tidak mungkin, maaf saya tidak ngerti," kata Ganjar.

Sudirman menjelaskan, setiap tahun ada 1,5 juta angkatan kerja baru yang lulus SMA dan perguruan tinggi, meskipun ada yang berstatus pekerja, sebagian informal, bahkan setengah menganggur.

Sudirman meyakini, masih banyak kesempatan menumbuhkan lapangan pekerjaan di Jateng.

Dalam Debat Terbuka Pilkada Jateng 2018 yamg mendapat pengamanan ketat dari kepolisian itu, pembaca acara berulangkali menenangkan para pendukung masing-masing pasangan calon gubernur yang berada di dalam ruang debat.

Sementara itu, para pendukung pasangan cagub yang berada di luar ruangan, menyaksikan jalannya Debat Terbuka Pilkada Jateng melalui layar lebar yang dipasang di dua titik.

Pilkada Jateng 2018 diikuti pasangan calon gubernur Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar, sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: