Sukses

Ganjar Pranowo Dianggap Gagal Capai Target Penurunan Kemiskinan

Cawagub Jateng nomor urut 2 Ida Fauziyah mengungkapkan, angka kemiskinan di Jateng bisa lebih ditekan jika Pemprov berkoordinasi dengan pemerintahan pusat.

Liputan6.com, Semarang - Pasangan Calon Gubernur (Cagub)Jawa Tengah 2018, Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah beradu argumentasi dalam Debat Terbuka Pilkada Jateng yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi setempat di Hotel Patrajasa Semarang, Jumat malam, 20 April 2018.

Sebelum acara debat dimulai, masing-masing pasangan calon (paslon) dipersilahkan memaparkan visi dan misinya di hadapan hadirin.

Pasangan Cagub Ganjar-Yasin mengungkapkan beberapa visi misinya, seperti mewujudkan Provinsi Jateng yang berdikari dan sejahtera, pemerataan pembangunan, melahrikan masyarakat yang religius, serta tetap "mboten korupsi, mboten ngapusi" (tidak korupsi, tidak berbohong).

Sementara, visi misi yang dipaparkan pasangan Cagub Sudirman-Ida, antara lain, menurunkan angka kemiskinan, menciptakan lapangan kerja dengan melahirkan dan mengembangkan 1 juta wirausahawan perempuan muda.

 

2 dari 3 halaman

Debat Sengit Paslon Cagub Jawa Tengah

Setelah itu, sesi debat pun dimulai. Cawagub nomor urut 1 Taj Yasin Maimoen membanggakan prestasi pasangannya, Gubernur Ganjar Pranowo yang diangga telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 2,21 persen. Bahkan menduduki peringkat kedua di tingkat nasional.

Namun,di kubu lawan, Cawagub Ida Fauziyah punya pendapat berbeda. Menurutnya, kepemimpinan di bawah Ganjar Pranowo dianggap gagal mencapai target penurunan kemiskinan di Jawa Tengah. Meski demikian, Ida mengakui angka kemiskian menurun.

"Angka kemiskinan di Jateng bisa lebih ditekan jika Pemprov berkoordinasi dengan pemerintahan pusat, kabupaten, pihak swasta dan perguruan tinggi," ujar Ida, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (21/4/2018).

Pada sesi kedua, Cagub Sudirman Said langsung melempar pertanyaan kepada Ganjar Pranowo mengenai perkembangan perekaman data KTP elektronik (e-KTP)di Jateng.

Menjawab hal tersebut, Ganjar tidak bicara data yang ditanyakan oleh Sudirman Said. Namun, dia mengaku memiliki data, karena selalu meminta laporan perkembangan perekaman e-KTP setiap hari.

"Perekaman bisa cepat atau lambat bergantung peralatan, listrik, kondisi dan suplai blangko dari Kemendagri. Gus Dirman pernah jadi menteri, kalau kementerian mampu melakukan pengadaan cepat, itu bisa terdistribusi. Saya mengakses langsung dengan membuat grup WhatsApp. Setiap hari saya mengetahui persis. Kita sosialisasi, sampaikan inovasi ke masyarakat, mempercepat perekaman," ujar Ganjar.

Menurut Ganjar, pemimpin tidak bisa asal bekerja. Karena hal tersebut dinilainya malah akan menyalahi aturan. Sehingga dirinya hanya bisa melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat proses perekaman dan pencetakan e-KTP.

 

3 dari 3 halaman

Janji Sudirman Said soal Lapangan Kerja Dipertanyakan

Ganjar kemudian mempertanyakan janji Sudirman Said yang akan membuka lima juta lapangan kerja dalam waktu 5 tahun. Menurutnya, untuk merealisasikan itu dibutuhkan pertumbuhan ekonomi 19-20 persen.

"Maaf kayaknya tidak mungkin, maaf saya tidak ngerti," kata Ganjar.

Sudirman menjelaskan, setiap tahun ada 1,5 juta angkatan kerja baru yang lulus SMA dan perguruan tinggi. Meskipun ada yang berstatus pekerja, sebagian informal, tapi sebagian lagi masih menganggur. Kondisi inilah yang meyakini Sudiman Said, bahwa di Jawa Tengah masih punya banyak kesempatan untuk menumbuhkan lapangan pekerjaan.

Pilkada Jateng 2018 diikuti pasangan calon gubernur Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar. Sementara, Sudirman Said-Ida Fauziyah diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB.